Jumat, 19 April 2013

[NEW VERS] Confuse (Thanks A Lot) - Part 5



Author : AAA

Title : Confuse

Cast : Shin Seung Ah (oc)

Gong Chan Shik (B1A4)

Park Chanyeol (exo)

Support cast : Lim Chan Rin (oc)

Lim Ni Ra (oc)

Kim Jong Dae / Chen (exo)

Jung Jae Hoon (oc)

Jung Seung Hwa (oc)

Oh Sehun (exo)

Genre : life, romance, friendship

Length : chaptered

Disclaimer : This fanfict 100 % oryginal my work

A/N :


~~~Story Begin~~~

“siapa dia?” tanya Seung Hwa penasaran. “ceritakan kenapa kamu bisa bertemu dengan dia.” Kata Jae Hoon. “kalau begitu mungkin aku dan lainnya akan membantumu buat mendapatkan dia.” Kata Ni Ra. “cepatlah cerita ke kami.” Kata Chan Rin.

Author P.O.V

Mendengar kata Seung Ah tadi, Gong Chan membulatkan matanya karena dia kaget kalau Seung Ah saat ini sedang jatuh cinta. Sehun dan Chen yang melihat Gong Chan saat ini hanya menepuk-nepuk pundak Gong Chan.

“sabar ya.” Kata Sehun berbisik, Gong Chan hanya menatap Sehun heran. “kita tau, kalau kamu menyukai Seung Ah dan yeoja yang kamu maksud tadi itu Seung Ah.” kata chen dengan volume suara kecil.

“kalian tau dari mana?” tanya Gong Chan. “dari sifatmu ke Seung Ah, saat Seung Ah pertama kali masuk sekolah sudah kelihatan kalau kamu suka Seung Ah.” kata Sehun. “itu semua gak benar.” Kata Gong Chan.

“tapi saat aku mengganggu Seung Ah, kamu selalu saja membantu Seung Ah.” Kata Chanyeol yang sejak tadi hanya diam mendengarkan mereka ngomong. Semuanya hanya menatap ke arah Gong Chan.

“aish… arraseo, arraseo kalian benar, tapi kalian jangan bilang siapa-siapa… terutama ke mereka ber-4 dan Seung Ah.” kata Gong Chan sambil menunjuk ke arah Chan Rin, Seung Ah, Seung Hwa, Jae Hoon, dan Ni Ra.

“shirreo, aku akan memberitahu mereka sekarang juga.” Kata Sehun. “Ya!!! Kalian ber-5 aku beritahu ya kalau…” belum selesai Sehun bicara Gong Chan sudah menutup mulut Sehun. “hiraukan saja dia, dia saat ini sudah gak waras.” Kata Gong Chan.

“sst… diamlah nanti biar aku aja yang memberitahunya sendiri.” Kata Gong Chan ke Sehun. “nanti… hari ini?” tanya Chen. “aniyo, nanti kalau aku siap memberitahukan perasaanku ke Seung Ah.” jawab Gong Chan. “aigoo... kamu ini…” Kata Chanyeol.

Setelah itu Seung Ah pun memulai ceritanya. Chan Rin, Ni Ra, Seung Hwa dan Jae Hoon menyimak cerita Seung Ah, sedangkan Gong Chan hanya bisa mendengarkan cerita padahal dia tidak sedikitpun ingin mendengarkannya.

“Seung Ah, siapa orang itu?” tanya Jae Hoon saat Seung Ah sudah selesai bercerita. “dia kelas berapa?” tanya Ni Ra. “namanya siapa?” tanya Seung Hwa. “dia itu keren gak?” tanya Chan Rin.

“ah, molla aku gak tau dia siapa, aku aja saat itu hanya melihati wajahnya gak lihat name tag sama class tagnya.” Kata Seung Ah sambil tersenyum melihat ke langit membayangkan wajah namja itu tadi.

“ah… lebih baik aku pulang duluan aja sekarang.” Kata Gong Chan dingin lalu pergi meninggalkan yang lainnya. “ya!!! chakkaman, aku juga mau pulang bye semuanya.” Kata Sehun lalu mengejar Gong Chan.

~~~♪♪♪~~~

Seung Ah P.O.V

“eonni, ayo bangun emangnya eonni gak mau sekolah ya?” kata dongsaengku.

“eonni lagi gak enak badan.” Kataku berbohong. Ya sebenarnya aku gak sakit, aku malas aja datang ke sekolah karena aku harus memakan semua sarapan pagi dari si namja sialan itu, maksudku ulah si namja sialan itu yang mengerjaiku. Hari ini tepat 2 bulannya aku dikerjai sama namja sialan itu, 2 bulannya aku berteriak dan menghabiskan beberapa waktuku di tempat rahasiaku alias atap gedung sekolah, dan 2 bulannya aku tidak melihat namja itu lagi.

“kalau eonni sakit mulai saat ini eonni gak boleh main game lagi ya.” kata dongsaengku mengancamku.

“ah… ani, ani eonni gak sakit kok.” Kataku karena mendengar aku dilarang main game. “Sana cepat keluar dari kamarku aku mau siap-siap ke sekolah.” Kataku sambil mendorong pelan tubuh dongsaengku sampai keluar dari area pribadiku.

15 menit kemudian…

“eomma, appa, seung young-ah aku berangkat sekolah dulu ya.” Pamitku.

“kamu gak sarapan dulu?” tanya appaku. “ani, nanti aku juga dapat sarapan sendiri.” Kataku pelan. “maksudmu?” tanya appa. “a… ani, aku ambil roti ini aja ya… annyeong.” Kataku sambil mengambil roti yang ada di meja makan itu lalu pergi dari situ.

Sesampainya di sekolah…

Saat ini aku sudah ada di depan pintu gerbang sekolah, aku pun melangkahkan kakiku supaya bisa melewati gerbang sekolah itu. Ah… lebih baik aku sekarang kembali ke rumah aja aku gak mau ketemu sama namja sialan itu. aku melihat gerbang itu aja seperti melihat monster dengan gigi yang tajam seakan-akan ingin memakanku.

Aku pun melangkahkan kakiku kembali ke rumah. Andwe… apa kau ingin dimarahi park songsaengnim karena gak ngumpulin tugas hari ini. Baiklah lebih baik aku menghadapi ulahnya aja.

Aku melangkahkan kakiku menuju gerbang itu lagi. Tapi, 2 minggu lalu dia naruh permen karet di kursiku, 1 minggu yang lalu dia naruh sampah yang banyak di lokerku,3 hari yang lalu karena aku membalas perbuatannya laptopku rusak gara2 dia melempar tasku yang isinya laptop dari kelasku di lantai 2 ke lantai 1 dan masih banyak lagi. Aku pun mengurungkan niatku berjalan melewati gerbang itu dan berjalan ke arah sebaliknya.

Aigoo, Shin Seung Ah sejak kapan sih kamu takut sama seorang namja??? Tenang aja semuanya akan baik2 aja. Lagian, sekarang kan masih pagi, si namja sialan itu belum datang biasanya dia datang diatas jam 06.20 kan? Sedangkan sekarang jam 06.00

Hmm, benar aku kan gak takut sama namja sialan seperti jadi, semuanya pasti akan baik2 aja dan sekarang masih jam 6. Aku pun segera berjalan menuju kelasku dengan ekspresi wajah yang berseri-seri karena yakin semuanya akan baik-baik aja.

Aku pun mengintip keadaan kelas dari jendela kelas. Ah… masih sepi cuma ada Chan Rin dan Seung Hwa… saat aku mengintip kelas, ternyata Chan Rin memergokiku yang sedang mengintip aku pun menyapanya, setelah itu Chan Rin menggunakan isyarat mulut ke aku tapi aku gak tau artinya, aku kira Chan Rin ingin membicarakan sesuatu denganku, akhirnya aku pun membuka pintu kelas.

“annye…” ucapku terpotong karena tiba-tiba ada tepung yang jatuh dan membuat seluruh tubuhku tertutupi oleh tepung.

Setelah tubuhku terkena tepung si namja sialan itu keluar dari tempat persembunyiannya dan tertawa melihat keadaanku yang seperti ini… argh… ternyata dia datang lebih awal dari aku… “eng… Seung Ah, gwenchanayo? Seandainya kalau kamu tau apa yang aku bicarakan tadi mungkin kamu gak akan kena tepung.” tanya sekaligus jelas Chan Rin ke aku.

“nan, gwenchana tidak usah dipikirkan lagi masalah itu.” ucapku dan berjalan ke tempat dudukku lalu pergi ke arah namja sialan itu. “Park Chanyeol… gomawo atas sarapan pagimu hari ini.” Ucapku lalu tersenyum sinis dan pergi dari kelas.

Author P.O.V

Seung Ah pun meninggalkan kelasnya dengan ekspresi kesalnya. “Park Chanyeol!!! Sikapmu benar-benar gak berubah… cepat kejar dia dan minta maaf ke dia.” Kata Seung Hwa.

“shirreo… nanti dia juga kembali lagi ke kelas dan dia bakalan kembali lagi ceria. Jadi, buat mengejarnya dan minta maaf ke dia.” Ucap Chanyeol dengan santainya.

Seung Hwa sudah mulai geram ke Chanyeol dan dia ingin menceramahi Chanyeol dan memberika tinju special Seung Hwa untuk Chanyeol. Tapi, semua itu gagal dilakukan Seung Hwa karena Chan Rin sudah menahan Seung Hwa lebih dulu.

“annyeong semuanya…” ucap Sehun, Chen, dan Nira dari pintu kelas akhirnya ketiga makhluk(?) yang ada di kelas itu pun membalas sapaan ketiga makhluk(?) yang ada di pintu kelas.

“tadi aku ngelihat Seung Ah di koridor seluruh tubuhnya ditutupi oleh tepung, emangnya apa yang udah terjadi???” tanya Sehun ke Seung Hwa, Chan Rin, dan Chanyeol.

“tanya aja tuh sama si biang kerok.” Balas Seung Hwa yang masih terbawa emosi. “kenapa si Seung Hwa?” bisik Ni Ra ke Chan Rin. “molla, mungkin dia masih emosi sama Chanyeol.” Balas Chan Rin.

“kamu mengerjainya lagi?” tanya Chen ke Chanyeol. “aku gak mengerjainya tapi aku hanya ingin bersenang-senang dengannya.” Balas Chanyeol.

Chanyeol P.O.V

“aku gak mengerjainya tapi aku hanya ingin bersenang-senang dengannya.” Ucapku santai, mendengar itu Chen dan lainnya hanya menghembuskan nafasnya pasrah. Lagi dan lagi semua orang selalu aja membela Seung Ah. sekali-kali gitu aku yang dibela. Huft…

~~~♪♪♪~~~

Jam sudah berganti menunjukkan angka lainnya sama seperti menit dan detik, di kelas pun juga sudah banyak yang datang dan bentar lagi mungkin bel bakalan bunyi tapi, kenapa si BABO YEOJA itu belum kembali juga dasar Babo Yeoja!!! Mungkin, dia tersesat ya dia kan babo yeoja tapi, dia kan sudah 2 bulan disini masa’ dia babo banget 2 bulan gak bisa hafalin jalan-jalan dan tempat-tempat di sekolah ini. Molla… kenapa sekarang aku jadi terlalu mengurus dia? Bodoh amat dia kembali lagi ke kelas ke’, tersesat ke’, pulang ke rumahnya ke’ bukan urusanku.

Seung Ah P.O.V

“Arghhh!!! Park Chanyeol… kau menyebalkan!!!” aku berteriak sekencang2nya ya, memang aku setelah dari koperasi untuk beli seragam baru dan memakai seragam itu di kamar mandi aku langsung pergi ke atap gedung sekolah ini.

Setelah puas berteriak aku pun duduk sambil memegang kedua lututku dan menundukkan kepalaku. Seandainya aku bisa bertemu dengan namja yang waktu itu mungkin saat ini aku bisa menenangkan diriku lebih cepat.

“tadi, aku mendengar suara teriakan dari sini apa itu kamu yang berteriak?” kata seseorang, aku pun mendongakkan kepalaku untuk melihat siapa orang itu, sesosok namja yang bertubuh tinggi, berparas tampan. Aku membulatkan mataku saat mengetahui siapa orang itu.

“ah… bukannya kau yeoja yang waktu itu?” tanya namja itu. Ah… ternyata dia masih mengingatku. “ne, a… aku yeoja yang waktu itu.” Kataku sambil mencoba mengeluarkan senyumanku yang paling sempurna.

Dia pun berjalan ke arahku lalu duduk disebelahku. Omo, dia duduk di sebelahku kumohon jangan sampai pipiku memerah dan detak jantungku bisa terdengar namja itu. “well, apakah kamu murid baru? Aku belum pernah melihatmu sebelumnya.” Tanyanya. “mmm.” Kataku sambil mengangguk.

Selama jam pelajaran sampai bel istirahat aku mengobrol dengan namja itu, tapi karena aku terlalu focus ke wajahnya dan aku harus berusaha supaya jantungku gak berdebar terlalu cepat akhirnya aku tetap belum tahu siapa nama namja itu.

Aku pun memutuskan untuk kembali ke kelas. Tanpa merespon anak-anak yang ada disana aku langsung duduk di tempat dudukku dan tersenyum-senyum sendiri mengingat kejadian tadi.

Author P.O.V

Melihat Seung Ah yang tersenyum-senyum sendiri seperti itu, Chan Rin langsung melambaikan tangannya tepat di depan mata Seung Ah, tapi Seung Ah masih tetap tidak merespon. “ya!!! Shin Seung Ah, kau ini kenapa? datang-datang malah senyum-senyum sendiri.” Teriak Seung Hwa karena dia sudah tidak tahan dengan sifat Seung Ah.

Seung Ah hanya menoleh ke Seung Hwa sebentar lalu kembali ke posisi awalnya. “Hufttt… aku bertemu lagi dengan namja itu.” Kata Seung Ah. “Jinjja???” tanya Chan Rin dan lainnya bersamaan karena tidak percaya dengan kata Seung Ah.

“mmm, aku gak hanya bertemu dengannya malah namja itu mengajakku ngobrol dan duduk di sebelahku.” Kata Seung Ah dengan posisi awalnya dan tersenyum.

“berarti, kamu sudah tahu siapa nama namja itu?” tanya Ni Ra. “ani, aku sama sekali belum tahu siapa nama namja itu.” Jawab Seung Ah. “Mwo?!?!” teriak mereka bebarengan karena tidak percaya Seung Ah belum mengetahui nama namja itu.

“aish jinjja, kamu benar-benar membuang kesempatanmu untuk berkenalan dengan namja itu.” Komentar Jae Hoon, tapi Seung Ah sama sekali tidak merespon komentar Jae Hoon. Beberapa saat kemudian 4 namja masuk ke kelas ya siapa lagi kalau bukan Gong Chan dan lainnya.

Melihat Gong Chan sudah berada di tempat duduknya, Seung Ah langsung membalikkan badannya ke arah Gong Chan. “Gong Chan, kau tahu hari ini aku bahagia sekali.” Kata Seung Ah ke Gong Chan.

“bukannya tadi pagi kamu kesal dengan perbuatan Chanyeol?” tanya Gong Chan.

“eh? Kamu tau tentang masalah itu?” tanya Seung Ah ke Gong Chan dan Gong Chan hanya mengangguk mendengar pertanyaan Gong Chan. “tapi, sekarang sudah gak, karena aku bertemu lagi dengan namja yang waktu itu pernah aku ceritain, bukan hanya bertemu dia mengajakku mengobrol.” Sambung Seung Ah.

“ji… jinjja?” tanya Gong Chan tidak percaya Seung Ah hanya mengangguk.

“jadi, sejak tadi kelas masih sepi sampai bel istirahat dan kau gak ikut pelajaran Park songsaengnim hanya untuk bertemu dengan namja yang kamu sukai? Dasar babo yeoja hanya karena namja yang disukai kamu rela gak ikut pelajaran.” kata Chanyeol. “ya!!! aku gak sengaja bertemu dengan dia tau!!!” bentak Seung Ah ke Chanyeol.

“sepertinya bakal ada perang dunia lagi.” kata Sehun. “argh… moodku menurun lagi gara-gara kamu namja sialan.” Kata Seung Ah, mendengar kata itu Chanyeol langsung menatap tajam ke arah Seung Ah, Seung Ah langsung menoleh ke arah lain karena dia tidak berani menatap tatapan tajam. “jangan pernah memanggilku namja sialan.” Kata Chanyeol.

~~~♪♪♪~~~

Sepulang sekolah Seung Ah langsung pergi ke tempat laundry untuk mengecek jas Chanyeol. Dia rela gak ikut teman-temannya bermain Ni Ra hanya untuk jas Chanyeol. Dia sudah tidak sabar menunggu jas itu selesai di laundry karena kalau jas itu dikembalikan ke Chanyeol Seung Ah akan terbebas dari ulah Chaanyeol, itu anggapan Seung Ah.

“mianhae, jas milik anda masih belum selesai 2 jam lagi mungkin jas milik anda sudah selesai.” Kata petugas itu. Ya… memang Seung Ah ke tempat laundry itu lebih cepat 2 jam dari waktu jas itu selesai di laundry. Akhirnya Seung Ah memilih untuk menunggu disana karena dia tidak ingin pulang lalu kembali lagi kesini.

Karena bosan menunggu akhirnya Seung Ah menelfon Chan Rin yang juga gak ikut bermain di rumah Ni Ra untuk menemaninya di tempat laundry itu. “yoboseyo.” Ucap Chan Rin dari sebrang sana.

“Chan Rin, kamu bisa gak menemaniku sekarang di tempat laundry?” tanya Seung Ah ke Chan Rin. “mianhae Seung Ah, aku sekarang lagi di toko buku soalnya stock novelku sudah habis, semuanya sudah pernah aku baca.” Jelas Chan Rin.

“ah… kalau begitu annyeong.” Kata Seung Ah.

Di sisi lain…

Chan Rin langsung memasukkan hand phonenya ke dalam tas, lalu memilih novel yang menurutnya paling menarik. “ah, sepertinya yang itu menarik.” Kata Chan Rin, saat dia memegang buku incarannya ternyata ada namja yang memegang buku incaran Chan Rin sehingga tangan Chan Rin dan tangan namja itu bersentuhan.

Menyadari itu Chan Rin langsung melepaskan tangannya dari buku itu. “kamu ingin buku ini ya? kalau begitu nih, kamu aja yang beli.” Kata namja itu. “ah, ani kamu aja yang beli aku cari novel lain aja.” Kata Chan Rin. Saat ini Chan Rin sedang terpesona melihat wajah namja itu yang menurutnya neomu kyeopta, tampan dan manis dalam 1 waktu, sedangkan namja tadi sepertinya sedang mencari sesuatu.

“nih, kamu beli ini aja, aku beli yang ini.” Kata namja itu sambil menyerahkan novel incaran Chan Rin. “tapi, bukannya kamu juga ingin beli novel ini?” tanya Chan Rin.

“aku baru ingat kalau aku sudah punya novel itu.” Jelasnya. “kalau begitu, aku mau ke kasir dulu novel yang aku beli sudah banyak.” Sambungnya.

“chakkaman, aku juga mau ikut ke kasir.” Kata Chan Rin. Setelah itu mereka berdua berjalan ke kasir lalu membayar novel-novel yang dibeli mereka. mereka banyak membicarakan novel-novel yang pernah mereka baca dan menjadi lebih akrab. “oh iya, naneun Lim Chan Rin imnida.” Kata Chan Rin memperkenalkan dirinya karena dia tidak ingin melewatkan kesempatannya untuk mengenal namja itu.

“naneun Byun Baekhyun.” Kata namja itu. “hmm, karena hari ini aku bahagia mau gak kamu menemaniku ke café? Aku yang traktir deh.” Kata Baekhyun ke Chan Rin. “kamu tidak menculikku kan?” kata Chan Rin. “menculik? Gak lah buat apa aku menculik temanku sendiri mulai sekarang kita kan berteman, ah… ani bukan teman kalau bisa sahabat.” Kata Baekhyun dengan sedikit tertawa. “ok, kalau begitu aku ikut denganmu.” Kata Chan Rin.

Back to Seung Ah…

Seung Ah hanya mengetuk-ngetukkan jarinya ke meja sekarang dia benar-benar sudah bosan sudah 1.30 jam dia menunggu. “annyeong, ternyata kita bertemu lagi, sedang apa kamu disini?” kata seseorang namja. Seung Ah langsung menoleh ke arah namja itu. “a… aku sedang menunggu jas yang aku laundry kan.” Kata Seung Ah.

Seung Ah P.O.V

Ah… namja itu benar-benar tampan. “kamu, sendiri sedang apa disini?” tanyaku berbasa-basi karena aku gak tau apa yang harus aku lakukan. “aku juga melaundrykan jasku.” Jawabnya.

“hmm… kamu percaya gak kalau kita gak sengaja bertemu lebih dari sekali berarti kita ini berjodoh?” katanya sambil menyandarkan tubuhnya di kursi hadapanku, mendengar pertanyaan itu jantungku semakin berdetak kencang.

“jodoh? Itu kan hanya mitos kenapa harus dipercaya?” kataku seakan-akan aku tidak ingin itu terjadi, padahal aku berharap kalau aku berjodoh dengan namja itu.

“begitu ya? ngomong-ngomong jas siapa yang kamu laundrykan?” tanyanya. “ah itu jas milik namja paling menyebalkan.” Kataku sedangkan dia hanya menatapku heran. “Park Chanyeol maksudku.”

“oh Chanyeol… kenapa kamu mau melaundrykan jas miliknya?”

“ceritanya panjang. Kamu juga kenal sama namja sialan?” tanyaku. “mmm, aku kan ketua tim basket masa’ aku gak kenal sama Chanyeol. Oh iya, aku Wu Fan kamu bisa memanggilku kris aja. Aku dari kelas 12-1.” Katanya memperkenalkan diri. Ternyata dia seorang sunbae, Kris sunbae… ah kenapa aku jadi malu-malu sendiri nyebut nama itu. Dia ketua basket kenapa aku baru tau? Padahal aku kan pernah melihat latihan anak basket, mungkin saat anak-anak latihan aku terlalu focus ke Gong Chan.

“aku Shin Seung Ah.” kataku. “mmm, aku bisa melihat kepribadianmu, mau coba?” tanyanya, aku pun mengangguk karena ingin tau kepribadianku itu seperti apa. setelah itu Kris sunbae melihatiku dari atas sampai bawah dengan ekspresi kerennya yang bisa membuatku salah tingkah.

“mmm, kamu tipe orang yang mudah dibohongi.” Katanya. Aku hanya memandangnya dengan pandangan heran. “ya kamu itu tipe orang yang mudah dibohongi soalnya kamu itu mau aja aku bohongi.” Jelasnya sambil tersenyum, dan menurutku senyuman itu benar-benar senyuman yang sangat keren.

“Ya!!! aku kira sunbae beneran bisa melihat kepribadianku ternyata...” Kataku sambil tertawa geli, Kris sunbae pun juga ikut tertawa. “Seung Ah…” panggil seseorang dari belakangku aku pun menoleh ke arahnya.

“Gong Chan? Sedang apa kamu disini?” tanyaku heran, padahal aku tadi tidak menelfonnya untuk kesini karena dia kan juga ikut ke rumah Ni Ra jadi, aku gak berani mengganggu kesenangannya.

“aku tadi ditelfon Chan Rin, katanya kau butuh teman karena kamu bosan menunggu disini jadi, ya aku pergi kesini.” Jelasnya. “bukannya kamu ke rumah Ni Ra ya?” tanyaku.

“tadi Chan Rin menelefonku saat aku sudah pulang dari rumah Ni Ra.” Katanya sambil tersenyum. Aish… Chan Rin, kau ini… aku jadi merepotkan Gong Chan gara-gara kamu…

“ehm…” aku menoleh ke sumber suara. Aigoo, kenapa aku bisa lupa kalau Kris sunbae ada disini… Seung Ah babo… babo… babo… “eh… ternyata hyung juga ada disini.” Kata Gong Chan lalu duduk di sebelahku.

Setelah itu aku, Gong Chan dan Kris Hyung banyak mengobrol dan bercanda sampai akhirnya jas milik namja sialan itu selesai di laundry, aku pun mengambil jas itu. “hmm, Gong Chan aku pulang bareng kamu boleh?” tanyaku ke Gong Chan.

Aku tadi memang kesini diantar sopir tapi, aku menyuruh sopirku untuk pulang duluan dan sekarang Gong Chan tinggal satu-satunya harapanku.

“tentu saja boleh.” Katanya sambil tersenyum penuh arti. Senyuman itu aku kembali melihat senyuman itu… kenapa jantungku berdetak seperti ini? Ya!!! Shin Seung Ah apa yang kamu pikirkan sekarang itu kamu sekarang suka sama Kris sunbae…

“sunbae, kami pulang dulu ya.” pamitku ke Kris sunbae. “hati-hati di jalan ya… kamu kan naik motor jadi, jangan lupa pegangan yang erat.” Kata Kris sunbae sambil mengelus rambutku. Aku bisa merasakan saat ini pipiku memanas(?) dan sebentar lagi bakalan memerah. “ya!!! sunbae, aku ini bukan anak kecil lagi.” kataku sambil memukul pelan Kris sunbae.

“hyung kalau begitu, kita pulang duluan.” Kata Gong Chan lalu menarik tanganku keluar dari situ. “ya!!! Gong Chan Shik, kenapa kamu menarik tanganku?” teriakku ke Gong Chan karena kesal tiba-tiba Gong Chan menarik tanganku.

Gong Chan sama sekali tidak menjawab pertanyaanku. “nih, helmnya.” Kata Gong Chan sambil menyerahkan helm kepadaku. “ya, Gong Chan Shik!! Kenapa kamu tidak menjawab pertanyaanku?” tanyaku lagi ke Gong Chan. Aku heran kenapa sikap Gong Chan saat ini seperti ini.

“saat ini, belum waktunya kamu tau jawaban dari pertanyaanmu.” Katanya singkat. Aku hanya menatapnya heran.

“jangan-jagan kamu cemburu ya?” kataku… menyadari kata yang aku ucapkan tadi aku segera menutup mulutku. Seung Ah babo… babo… babo… kenapa kamu menanyakan hal seperti itu… gak mungkin kalau Gong Chan itu cemburu, dia sendiri aja suudah punya orang yang disukai.

“aku kan sudah bilang kalau belum waktunya, ya belum saatnya kamu tau jawabannya pertanyaanmu!!!” bentaknya kepadaku. Aku sedikit kaget mendengar Gong Chan yang pertama kalinya membentakku. “cepat naik atau kamu mau pulang sendirian.” Katanya, aku langsung menaiki sepeda motor itu karena aku tidak ingin membuat Gong Chan bertambah marah.

Selama perjalanan aku dan Gong Chan saling diam seribu bahasa. Akhirnya aku sudah sampai di rumahku. “gomawo, sudah mengantarku.” Kataku lalu berjalan masuk ke dalam rumah.

“Seung Ah…” panggilnya saat aku sudah ingin membuka pintu rumah, aku menoleh ke arah lalu dia berjalan ke arahku dan memelukku. “Seung Ah mianhae, tadi aku sudah membentakmu.” Katanya.

“mmm, Gong Chan kamu memelukku terlalu erat… aku gak bisa nafas nih.” Kataku ke Gong Chan, Gong Chan pun melepaskan pelukannya. “hehehe, mianhae kalau begitu aku pulang dulu ya… jaljayo…” katanya lalu menaiki sepeda motornya.

~~~♪♪♪~~~



Author P.O.V

Keesokan harinya at class…

“nih, jasnya.” Kata Seung Ah ke Chanyeol sambil menyerahkan jasnya. Chanyeol yang tadinya sedang asyik berbicara dengan Sehun, Chen dan Gong Chan langsung menatap Seung Ah dengan tatapan aneh.

“untuk apa mengembalikan jasku? Bukannya perjanjiannya udah diganti ya?” Ucap Chanyeol. “eh? Kapan kamu menggantinya?” Seung Ah menatapnya heran dengan sedikit ekspresi terkejut.

“kamu lupa?” Seung Ah berusaha mengingat-ingat kapan Chanyeol mengganti peraturan itu.

Flashback…

1 bulan yang lalu

Seung Ah mengucek-ucek matanya untuk melihat sekarang jam berapa. Seung Ah segera membulatkan matanya lalu segera berlari ke arah kamar mandi.

Seung Ah P.O.V

Kyaaaa!!! Sekarang sudah jam 07.40 aku harus segera ke kamar mandi. Aku pun berlari ke kamar mandi dan mandi secepat mungkin, setelah itu aku pun memakai bajuku secara tergesa-gesa.

Baiklah seragam siap, tataan rambut siap, buku siap, semuanya siap. Aku pun melihat ke arah jam dan ternyata jam menunjukkan pukul 07.55. kyaaaa!!! Aku harus pergi ke sekolah secepat mungkin.

Aku pun menuruni tangga secepat mungkin dan langsung pergi ke garasi. “eonni, eonni mau kemana ko’ pakai seragam?” tanya yeodongsaengku. “ya!!! kemana kamu santai sekarang kan sudah jam 07.55 emangnya kamu gak takut telat apa?” ucapku lalu pergi dari situ.

“eh?” ucap yeodongsaengku.

Aku pun segera menaiki mobilku sendiri dan melaju pergi ke sekolah. Karena tergesa-gesa aku memilih menaiki mobilku sendiri dari pada diantarkan sopir. Jebal… semoga aku gak telat.

Sesampainya sekolah…

Aku memasuki gerbang sekolah. Aigoo, ternyata sudah sepi aku harus segera sampai ke kelas. Aku pun berlari secepat mungkin. Tangga juga sepi aku jadi semakin takut dimarahi karena telat.

Aku segera mempercepat lariku, ayo… Shin Seung Ah sebentar lagi kamu sampai ke kelas. Aku pun memasuki kelasku. “annyeong hasseo songsaengnim, mianhae aku telat.” Kataku sambil membungkuk. Setelah aku pun menegakkan tubuhku.

Eh? Kenapa kelas masih sepi? Aku pun mengeluarkan hpku untuk menelefon Chan Rin, Seung Hwa, Ni Ra dan Jae Hoon untuk menanyakan kenapa kelas hari ini masih sepi. Saat aku ingin menelefon Chan Rin aku tidak sengaja melihat tanggal di hp, aku membulatkan mataku, Mwo… Sunday, 3 january… aku pun tertunduk lemas.



Setelah berada lama di kelas untuk merenungi nasibku yang sia-sia datang cepat-cepat ke sekolah karena takut telat aku pun melangkahkan kakiku entah kemana dengan lemas. Dasar babo… buat apa aku tadi datang ke sekolah kalau hari ini hari minggu.

“Bwahahahahaha…” eh? Kenapa aku mendengar suara orang tertawa dengan keras dan kenapa-kenapa aku sangat mengenal cara tertawanya. Jangan-jangan…

Aku pun menoleh ke sumber suara itu. “nam… namja sialan?” kataku terkejut karena gak percaya kalau orang itu si Chanyeol alias namja sialan. “ke… kenapa kamu ada disini?” sambungku.

“seharusnya aku yang tanya kamu seperti itu ngapain kamu ke sekolah pakai seragam lengkap lagi??? dasar babo yeoja.” katanya sambil gak berhenti tertawa. Aish… kenapa aku harus melangkahkan kakiku ke lapangan basket? Untung aja Cuma ada si namja sialan kalau misalnya banyak anak disini aku bisa benar-benar malu.

“terserah aku dong, aku mau pakai seragam ke sekolah di hari minggu ke’, mau pakai baju bebas ke sekolah di hari minggu ke’, itu bukan urusanmu.” Kataku sinis untuk menetupi rasa maluku ini.

“baiklah, lagian aku juga gak mau tau jawabanmu :P” katanya. Kalau saja aku gak punya keselahan ke kamu mungkin aku bakalan nenggelamin kamu di segitiga Bermuda biar kamu menghilang dari kehidupanku selamanya. “oh iya, aku mau ngomong sama kamu.” Katanya.

“eh?”

“perjanjian soal jas waktu itu dibatalkan.” Katanya. “jinjja?” kataku dengan ekspresi yang bahagia, karena aku gak lagi harus memakan sarapan dari namja sialan.

“ne, tapi sebagai gantinya kamu harus menuruti semua perkataanku.” Kata namja sialan itu yang otomatis membuat ekspresi bahagiaku hilang seketika.

Flashback End…

Author P.O.V

Seung Ah segera membelokkan(?) matanya, “apa kamu sudah ingat? Perjanjian hari minggu 1 bulan yang lalu.” tanya Chanyeol.

“SHIRREO!!!! Aku gak mau… shirreo… shirreo… shirreo, aku harus mengikuti semua perkataanmu? Shirreo!!! Sekali shirreo tetap shirreo!!! Aku bukan pembantumu tau!!!” Seung Ah berteriak histeris di depan Chanyeol yang otomatis membuat semua anak di kelas melihat ke arah mereka berdua.

“ya!!! kalau mau berteriak jangan di depanku, Babo Yeoja!!!” kata Chanyeol. “kalian berdua, kalau mau bertengkar jangan disini ya, arra?” kata salah satu yeoja di kelas itu. “mi… mian.” Kata Seung Ah sambil membungkukkan badannya.

“baiklah, supaya adil bagaimana kalau kita lomba di bidang yang paling kita benci dan jurinya Sehun, Chen, Gong Chan, Chan Rin, Jae Hoon, Ni Ra, dan Seung Hwa.” Kata Chanyeol sambil menunjuk anak yang tadi disebutkan.

“heh? Kenapa harus kita?” tanya Seung Hwa “ne, aku setuju dengan si yeoja-namja itu.” kata Sehun. “Ya!!! Playboy kelas louhan, mau mencoba tinjuku yang special untukmu hah?” balas Seung Hwa sambil mengepalkan tangannya.

“ah, kalau begitu emangnya kamu mau sama buing-buing specialku?” kata Sehun sambil bersiap-siap menampilkan buing-buingnya di hadapan Seung Hwa. Ni Ra hanya mengembuskan nafasnya saat melihat ke-4 temannya itu sedang berdebat itu. Chan Rin dan Jae Hoon memilih untuk bergosip ria dari pada mengurus ke-4 temannya yang gak berhenti bertengkar. Gong Chan dan Chen hanya memandangi ke-4 temannya yang bertengkar itu.

“baiklah, aku setuju denganmu.” Kata Seung Ah ke Chanyeol.

“kalau begitu, bidang apa yang paling kamu benci?” tanya Chanyeol.

“hmm… mungkin melukis?” ucap Seung Ah. “ah iya, aku benar-benar benci melukis.” Sambungnya.

“kalau begitu besok kita lomba melukis karena aku juga payah dalam hal melukis. Kalau aku yang menang kamu harus meyetujui kalau kamu mau menuruti semua ucapanku, dan kalau kamu yang menang kamu bebas dari gangguanku.”

“hah?!?! Besok??? Kenapa secepat itu?”

“kamu pilih lombanya besok atau kamu harus jadi asistenku sekarang juga.” Katanya.

“huft… baiklah lihat aja besok, lukisanmu akan lebih jelek dari pada lukisanku.” Ucap Seung Ah sambil mengeluarkan evil smirknya, Chanyeol membalas evil smirk milik Seung Ah dengan tatapan dan senyuman yang mengerikan.

Keesokan harinya sepulang sekolah, Seung Ah dan Chanyeol sudah mempersiapkan semua alat-alat untuk melukis dan siap untuk perlombaan diantara mereka berdua.

“ya!!! yeoja babo!!! Siap-siap menerima kekalahanmu.” Kata Chanyeol.

“tcih… lihat saja aku pasti bakalan menang darimu namja sialan.” Balas Seung Ah.

“lebih baik kalian mulai melukis secepatnya karena aku sudah tidak sabar ingin mengetahui siapa yang paling jago melukis diantara kalian.” Kata Jae Hoon, setelah itu Chanyeol dan Seung Ah pun langsung pergi meninggalkan kelas begitu saja.

“ya!!! tunggu aku ikut kalian.” Teriak Chen lalu menyusul Chanyeol dan Seung Ah.

“kemana mereka berdua?” tanya Chan Rin yang baru sadar kalau Chanyeol dan Seung Ah sudah gak ada di kelas. “Chanyeol dan Seung Ah sudah memulai melukis.” Kata Seung Hwa. “kalau Ni Ra?” tanya Chan Rin. “molla.” Ucap Sehun sambil mengangkat kedua bahunya.

“bukannya dia ke perpustakan? Tadi dia membawa banyak buku yang dia pinjam dari perpustakaan beberapa hari yang lalu.” Kata Gong Chan.

“aku akan mencarinya, aku butuh dia saat ini.” Ucap Chan Rin lalu pergi meninggalkan kelas.

Seung Ah condition…

Seung Ah memutuskan untuk melukis di atap gedung sekolah, karena jarang ada siswa yang kesana. “Seung Ah hwaigthing, tenang saja lukisanmu pasti jauh lebih bagus dari pada lukisan si namja sialan itu.” batin Seung Ah.

Seung Ah pun mulai mengores-goreskan pensilnya ke kertas itu dan mulai melukis apa yang dia pikirkan.

Chanyeol condition…

Saat ini dia hanya tidur-tiduran di atas rumput yang banyak sambil memandang kosong ke arah langit, dia hanya menghayal dan sama sekali gak memikirkan apa yang harus dia gambar. “dasar Babo yeoja.” Ucap Chanyeol lalu tersenyum evil.

Chan Rin condition…

“huftt… Nira aku membutuhkanmu saat ini…” kata Chan Rin sambil menoleh ke kanan kiri untuk mencari sesosok Nira.

Akhirnya Chan Rin pun berhasil menemukan sesosok Nira. Dia sedang duduk di kursi yang tempatnya terpencil(?). Chan Rin segera berjalan ke arah Nira, tapi ketika dia hampir sampai tujuannya tiba-tiba Chen datang dan memberikan minuman ke Nira dan duduk disebelahnya.

Chan Rin P.O.V

Aku segera bersemunyi di balik pohon saat mengetahui kalau Chen berada di sana. Apa yang mereka berdua lakukan disini? Aku mengintip apa yang mereka berdua lakukan. Aku pun tersenyum bahagia saat mengetahui apa yang mereka lakukan.

Baiklah lebih baik aku meninggalkan mereka berdua sendirian, lagian aku juga bahagia kalau mereka jadi sepasang kekasih habisnya… mereka benar-benar cocok dan sepertinya mereka saling suka. Selain itu aku, Seung Hwa, Seung Ah dan Jae Hoon kan JongRa shipper.

Sebelum meninggalkan mereka berdua aku pun mengambil gambar mereka berdua untuk koleksi foto-foto JongRa moment. Setelah mengambil foto aku pun berjalan meninggalkan Chen dan Nira

Author P.O.V

Chan Rin pun meninggalkan mereka berdua sendirian, dia berjalan mengendap-endap karena dia gak ingin menganggu suasana mereka berdua, tapi karena dia gak bejo(?) dia gak sengaja menginjak mainan bebek yang bisa bunyi #eh? Kenapa di sekolah ada mainan bebek yang bisa bunyi? Dasar author gj -_-

Chan Rin pun segera berlari meninggalkan tempat itu karena dia gak ingin ketahuan Chen dan Nira. Karena dia lari terlalu kencang akhirnya dia menabrak seorang namja dihadapannya. Chan Rin pun terjatuh dalam keadaan duduk #pasti rasanya sakit -_-

Chan Rin hanya bisa menahan rasa sakitnya itu meskipun dia benar-benar kesakitan. “gwenchanayo?” tanya seseorang namja yang ditabrak Chan Rin tadi. Chan Rin pun menoleh ke arah sumber suara, bukannya menjawab pertanyaan namja tadi Chan Rin malah terus-menerus memandangi wajah namja itu dengan ekspresi terkejut.

TBC…

Kekeke… gimana ceritanya? Bagus gak? Kira-kira gimana ya kelanjutan cerita itu? siapa yang bakalan menang pada perlombaan melukis itu? siapa namja yang ditabrak Chan Rin? Dan juga apakah Ni Ra dan Chen benar-benar saling suka? Tunggu di part 6 ^^

1 komentar:

  1. Sands Casino Review & Player Ratings 2021 - SEGA
    The latest casino bonuses on SEGA Genesis! Read our in depth 샌즈카지노 review of all worrione the games and promotions offered to งานออนไลน์ the new player! Rating: 4.5 · ‎Review by Stephen Tailby

    BalasHapus