Selasa, 26 Februari 2013

나도 여자인데 (A Girl In Love) part 1




Author : Inatsa Ainin

Tittle : A girl in love

Cast :

· Kim Bo Ra

· Jung Hyorin

· Choi Jun Hong

· Other Cast

Genre : romantic, Friendship, love-comedy,teen, author

.......................................................

Kim bora, itulah nama yang sudah aku pakai selama 17 tahun ini. aku membuat cerita ini untuk menceritakan kepada kalian tentang kisah cintaku saat ini. Memang akhir dari kisah cinta ku saat ini tidak happy ending. Tapi, dari ini semua, aku menjadi bisa mengerti.. betapa pentingnya sahabat daripada seorang pacar. Memang dari dulu aku ingin sekali memiliki seorang namja chingu. Tapi, jika harus berperang dengan sahabat ku sendiri demi namja itu.. lebih baik aku memilih untuk mundur saja.. ingin tau cerita ku saat aku merebutkan seorang namja dengan sahabat baikku, hyorin? Check this out.

...

“ Bora yah!! Chamkkaman!!”

“hehehe~ hyorin aah.. ppalii ndee”

Di sore yang benar benar indah ini, aku dan seorang yeoja sedang berdua di lorong sekolahku yang lumayan besar ini. Aku berlari meninggalkannya sambil tertawa jahil dan membiarkannya berlari mengejarku dengan sepatu high heels nya. “haha.. siapa suruh pakai high heels ke sekolah.. kau fikir sekolah ini sedang diadakan ajang model huh? Haha”

“yah! Aku ingin terlihat lebih tinggi dari kau ya, bora! Jangan meninggalkanku!!” teriak hyori. Aku tertawa terbahak bahak, melihatnya kesusahan berlari mengejarku di lorong. “cepatlah! Ini sudah sore! Kita harus pulang!!ahhaha..” kataku.

Dari jauh akhirnya aku sudah melihat pintu sekolah, aku langsung berhenti berlari dan berdiri di depan pintu menunggu hyorin yang kesusahan dengan high heels nya. Aku tertawa jahil melihat hyorin yang sudah mulai kecapekkan. “lain kali ikut aku ke club basket sekolah setiap minggu pagi supaya kau lebih tinggi.. “ ledekku. Hyorin sekarang berjongkok kecapekkan sehabis berlari mengejar ku.

“kau benar benar yeoja yang paling kejam, bora ah..” sebal hyorin dan mengatur nafas. Aku hanya menghela nafas dan niat jail ku sekejap semuanya hilang begitu saja. Ku bantu hyorin berdiri.

“aiigoo.. kau benar benar berat sekali hyorin ah” keluhku sehabis membantunya berdiri. “sudahlah! Aku pulang sendiri saja” sebalnya dan berjalan keluar sekolah meninggalkanku. Aku berdecak sebal dan mengikutinya di sampingnya,

Ku rangkul pundaknya “jangan malu dengan tubuh pendekmu itu, yang penting kan masih ada kelebihan dari mu yang tidak ada di aku..” kataku membuatnya semangat. Dia langsung menoleh kearahku bersemangat “apa?” aku tersenyum meledek kearahnya “kecerobohanmuu” ledekku dan langsung kabur darinya “yaaah!! Boraaaa!!”

.......

Aku berjalan di jalan gang kecil yang ada tembok di samping kanan dan kiri nya. Saat ini langit sudah berudah gelap, kulihat kearah jam tanganku. Jam menunjukkan pukul 7 malam. ‘pasti eomma akan marah padaku’ aku terus berjalan melewati jalan yang tidak dimasuki mobil itu. Dengan langkah yakin dan tidak takut, aku melewati jalan yang sepi itu.

Dan syukurlah sekarang aku sudah melewati pucuk dari gang kecil itu dan sekarang aku berjalan di jalan yang di samping kanan kiri nya ada rumah tradisional korea. Yup, ini adalah daerah perumahan rumah rumah korea dan rumahku berada di daerah perumahan ini. Aku pun berhenti di depan sebuah rumah dengan pagar kayu tinggi dan di samping kanan dan kiri nya ada tembok yang sama seperti di gang tadi. Tertulis jelas di depan pagar itu, nama pemilik rumah ini ‘ Kim Jong Hyun’s ‘. Yup, ini adalah rumahku.

Ku dorong pagar itu dan aku masuk kedalam daerah rumahku. Tepatnya di jalan yang berlapiskan kayu dan ada kolam kecil berada di bawahnya dan kolam ini mengalir panjang memutari daerah rumahku. Aku berjalan diatas jembatan kecil itu dan langsung masuk kedalam rumah ku yang bertemakan rumah adat korea ini.

Aku duduk di atas lantai kayu dan langsung melepas sepatu ku beserta kaos kaki ku. Setelah itu aku berdiri dan membawa sepatu dan kaos kaki ku. Ku buka pintu kaca alias pintu utama rumah ku ini dan aku masuk kedalam rumah . “aku pulang” kata ku dan meletakkan sepatu ku di rak sepatu. Aku langsung berjalan masuk kedalam ruang tamu dan langsung duduk di atas sofa .

“eomma” panggil ku, tidak ada sautan. “eommaa.. aku pulaaang” kataku lagi sedikit membesarkan suaraku. Tidak ada sautan lagi. Karena penasaran, aku langsung berjalan memasuki dapur. Tidak ada eomma, biasanya jam segini eomma masih masak untuk makan malam. Setelah itu aku mencari kedalam ruang keluarga, tidak ada juga. Aku pun mencari ke seluruh ruangan yang ada di rumah ini. Tapi tidak ada juga.

“eomma ini kemana sih..” keluhku. Tanpa ambil fikir, aku langsung berjalan menuju tangga dan menaiki tangga itu. Setelah sudah berada di lantai atas, aku langsung berjalan menuju sebuah ruangan yang berada di dekat balkon rumah. Ku buka pintu ruangan itu dan aku masuk kedalam kamar itu. Yup, ini adalah kamarku.

Ku banting tas ransel ku keatas ranjang dan aku langsung duduk diatas kursi belajar dan membuka laptop ku yang ada diatas meja belajar ku. Aku mengotak atik laptopku yang bewarna putih ini. “eh? Ada email baru” . aku menemukan sebuah email masuk di email ku. Langsung ku check email itu.

“bora! Eomma pulang!” terdengar suara seseorang yeoja di bawah, aku langsung menoleh dan beranjak dari kursi ku. belum sempat aku melihat email baru itu, Aku langsung berlari keluar kamar, “eomma dari mana?” tanya ku di balkon tangga. Kulihat eomma membawa seorang yeoja yang seumuran dengannya, eomma dan ajuma itu melihat kearah ku.

“oh bora ah! Cepat turun, kita makan malam bersama.” Kata eomma. Dengan perasaan sedikit bingung, aku menuruni tangga dan menghampiri eomma. Kulihat yeoja itu tersenyum kearahku. Aku bow kepada yeoja itu, “oh iya, ini nyonya choi min jung. Tetangga baru kita.” Kata eomma.

“bora imnida, ajjumeonim” bow ku. “nee.. aigo, benar benar sopan” senang yeoja bernama min jung itu. Aku tersenyum pada ajjuma itu. “ayo kita makan malam, min jung ssi. Terima kasih dengan busan ramennya ya”

‘eh? Busan ramen?’ bingungku. “ajjumeonim pindahan dari busan?” tanya ku. “ne bora ah..ajjuma pindah di daerah sini. Tepat di samping 2 rumah dari rumah mu ini, ajjuma tinggal bersama 2 anak namja ajjuma” jelas min jung ajjuma panjang lebar dan aku ber ‘oh’ panjang.

“ayo kita makan” ajak eomma. Aku dan ajjuma langsung berjalan menuju ruang makan.

....

Malam ini adalah malam yang paling menyenangkan untukku, karena apa? Setelah makan malam tadi, min jung ajjuma memberiku sebuah hadiah boneka teddy bear yang benar benar lucu . juga tadi ajjuma memperkenalkanku pada salah satu anaknya yang bernama choi jun hyung. Dia benar benar tampan, kyaaa~~ keluarga choi benar benar menyenangkaan.. tadi aku sempat masuk kedalam rumah min jung ajjumeonim. Dan waw! Rumah itu benar benar bagus karena rumah itu memiliki tempat gym sendiri, mungkin untuk kedua anak namja nya. Aiih~ aku beruntung memiliki tetangga baru seperti keluarga choi

Tapi yang menyebalkannya, aku tidak bisa berkenalan dengan salah satu anak namja nya yang muda. Karena anak nya itu sudah tidur, dan akhirnya aku hanya bisa berkenalan dengan kakak laki lakinya saja. Tapi tidak apa, yang penting aku bersyukur bisa berkenalan dengan namja setampat jun hyung oppa itu.

...

(“jinjja yeo? Apakah tetanggamu itu benar benar memiliki anak namja yang sangat tampan..??!!”)

“eoo.. aaa.. aku benar benar senaang sekali, hyorin ah”

(“aigo, aku cemburu denganmuuu bora aah~ Ah ne.. sudah tau kabar tentang murid baru itu tidak?”)

“eoh? Murid baru apa? Siapa ?”

(“ yaampun! Gosip itu sudah menyebar luas di account kelas kita kalii.. masa ketua kelas yang setiap hari buka laptop nggak tau tentang gosip itu??”)

“heh? Aku kok gak tau??”

(“ omo.. jinjjayeo??”)

“eo.. “

(“ish.. sudahlah lupakan, eh bora.. besok bawa formulir untuk club renang kita ya.. mungkin saja anak baru itu tertarik dan ingin masuk ke club kita.. eo? Eo?”)

Ku pukul keras jidat ku. “ne..”.

“Bora ah! Waktunya tidur!!” teriak eomma dari bawah. “neeee” jawabku. “hyorin ah! Kita lanjutkan besok ya..”

(“eoo.. jaljayeo bora..”)

“eoo”

Klik, ku putus telefonku dengan hyorin. “mwo??!! Habis 2000??!” aku terkejut saat melihat jumlah pulsa yang keluar karena menelfon hyorin tadi. Mungkin karena tadi aku menelfon di nomor telfon rumahnya kali yaa-..- aargh! Aku harus menabung lagi untuk beli pulsa baru.. siaaal

Ku taruh handphone ku diatas meja belajarku dan aku langsung melentangkan tubuhku diatas ranjang ku. Ku tatap langit langit kamar ku yang berlapiskan tembok kayu ini. Hmm~ aku jadi iri dengan hyorin.. hyorin memiliki kamar yang bagus lebih bagus dari kamarku, kamarnya yang berlapiskan tembok bewarna pink muda dan dibaurkan ungu tua, juga banyak boneka di dalam kamarnya.

Sedangkan kamarku? Tidak ada unsur unsur feminim didalamnya! Well, aku ini memang yeoja yang tidak terlihat seperti yeoja seperti biasanya. Aku ahli dalam olahraga apapun, aku tidak memiliki alat dandan apapun kecuali sisir. Aku tidak pernah memiliki seorang namja chingu. Aku tidak pernah terlihat halus, namun aku sopan-.- . aku tidak suka nonton film romantic dan aku memiliki banyak koleksi film action dan war.

Dan satu satunya teman yeoja yang aku miliki hanyalah hyorin.entah kenapa, aku susah sekali berbaur dengan yeoja di kelasku. Yaa meski mereka semua(yeoja) berusaha dekat denganku dan suka dengan kepribadianku, tapi untuk aku sendiri.. yeoja itu RUMIT!

Meskipun aku sendiri adalah seorang yeoja, tapi bisa dibilang aku ini tomboy. Well, rambut panjang yang selalu diurai dan kadang diikat ekor 1 ke belakang. Namun ada yang bilang kalau aku tidak cocok sebagai seorang yeoja yang tomboy, katanya sih karena postur tubuhku yang benar benar perempuan, wajahku yang nggak jelek jelek banget-.-, dan tentu saja! Aku tinggi. Hehe,

“aargh, sebaiknya aku tidur saja..” ku tarik selimut untuk menyelimuti tubuhku hingga ke kepalaku. Ku tutup mataku dan tertidur pulas.

‘ murid baru.. hmmmm ‘

......

*At School.

Aku duduk di bangku paling pojok depan sebelah jendela luar sambil ku membaca novel yang semalam aku pinjam dari junhyung oppa, yup! Ini adalah novel war yang berjudul “From Life To Die”. Aku benar benar terbawa suasana saat membaca novel ini sampai sampai aku menangis diam sendiri.

Sendiri, kata kata itu cocok untukku yang saat ini sendirian di dalam kelas. Sudah sering sih, karena aku selalu berangkat pagi mungkin. Kekekeke, saat ini memang masih jam 6 lebih 15. Tapi aku selalu sudah datang. Mungkin karena sudah kebiasaan. Haha! Yeoja rajin.

Braaaak... pintu kelas terbuka keras tiba tiba, otomatis aku langsung melihat kearah pintu. “mwoya. Kammjak indee..” keluhku. Seorang namja berjalan dengan grusuh kearah bangku di samping bangku ku. Dia duduk di kursi yang ada di sampingku itu sambil ngos ngosan mengatur nafas dan terlihat jelas ada keringat mengucur di keningnya. Aku melihat kearahnya dengan tatapan malas

“wae? Kau dimarahi oleh eomma mu lagi” ledekku. Dia langsung menoleh kearahku. “huuuh...huuh... mmwoo??” sebalnya. Kunaikkan sebelah alis ku dan menatapnya heran “lalu?”

“di bulldog sialan itu pagi pagi udah cari mangsa!” keluhnya. “pantes kelihatan berantakan, lain kali jangan lewat gang kecil di samping sekolah itu. Kan si bulldog itu paling suka ngajak berantem manusia” ledekku dan serius membaca novel lagi.

“ah ne, kau tau tentang anak baru itu tidak?” tanyaku tanpa memecah konsentrasiku dari novel ini. “hmm? Anak baru apa?” bingung namja itu. Btw, dari tadi aku belum nyebutin nama namja itu ya, hehehehe.. namanya Do kyung soo atau kyung soo-.-

“kemarin hyorin cerita ke aku tentang ada anak baru. Katanya beritanya sudah nyebar di group 11-2??” bingungku. Dia menatapku ‘멍’seakan tidak mengerti apa yang aku katakan. “kyung soo ah, kau ini benar benar menyebalkan” aku pun kembali membaca novel ku.

“jun hong kah”

aku langsung melihat kearahnya, kaget. “n.. nugu?”

“jun hong, choi jun hong. Itukah orang yang kau tanyakan?” tanyanya. “apakah dia murid baru itu?” tanyaku balik. “eo, dia kan temen SD ku dulu.. dan katanya sih dia mau sekolah di sini juga.. dia pindahan dari tae sang high school”

“ tae sang high school? Itu kan sekolah paling populer yang ada di daerah busan?” bingungku. “memang dia dari busan..” tambah kyung soo. “bocah ikan” gumamku dan kembali membaca novel lagi.

“bora ah, kayaknya kamu bener bener ingin tau banget tentang anak baru itu. Kau suka ya??” Ledek kyung soo. Aku langsung menutup novel ini dan langsung menatap glare kearah kyung soo. “micheoseo?!aku saja tidak tau siapa dia, kenapa aku suka sama dia huh!” bentakku.

“ey.. kan aku cuman bercanda aja, nyonya besar jangan marah doong..” ledeknya lagi. “mwoo!!” bentakku lagi.

Tiba tiba terdengar suara langkah seseorang dari lorong menuju kelas, aku dan kyung soo terdiam dan mendengarkan dengan baik suara itu, “hmm.. aku tau siapa ini”kataku sok mengerti tapi memang mengerti.

Suara langkah itu hampir keras dan benar... “anyeooooong!!!!” sapa hyorin bersemangat di depan pintu kelas. Aku dan kyung soo menatap sebal hyorin. “kau pakai high heels lagi?” tanya kyung soo pada hyorin. Aku melihat kearah kaki hyorin bagian telapak kaki. Dan benar kata kyung soo, dia memakai high heels. -..-!!

“eo! Tapi aku bawa sepatu sekolah kok. Hehehe” peace hyorin. Aku bingung dengan sahabat yeoja ku yang satu ini. Hyorin pun duduk di kursi yang berada tepat di belakang ku.

Beberapa teman teman ku sudah datang dan duduk dikursi nya mereka masing masing, juga beberapa teman yeoja ku sedang ngerumpi di depan kelas. Pagi ini kelas 11-2 ramai dengan gosip murid baru dari busan itu. Aigoo~ aku tidak tertarik sama sekaliii...

07.00

Kriiiiing.. bel masuk pun berbunyi. Semua bangku pun sudah diduduki oleh semua teman sekelasku yang sudah datang, meski ada 1 kursi kosong yang berada tepat di samping hyorin belum ditempati. Mungkin untuk anak baru itu nanti~

Tok..Tok..Tok.. seorang namja seosaengnim masuk kedalam kelas dengan membawa Map berisi kertas dan buku tebal. Seosaengnim itu adalah wali kelas 11-2, cha seosaengnim.

Cha seosaengnim yang mengajar di bagian math itu pun berdiri di depan papan, “anyeonghaesumnika” Sapa kita sekelas berbarengan. “ne, baiklah.. hari ini kelas ini bertambah 1 murid baru. Silahkan masuk!” kata seosaengnim.

Tiba tiba seorang namja yang bisa dibilang sangat tampang masuk kedalam kelas dan berdiri di samping cha seosaengnim, dia terlihat tidak suka tersenyum karena dia tidak menunjukkan senyuman sekali pada kami. Namun hanya memandang cuek. Tapi, aigoo.. dia benar benar tampaaaan!!!!!!

“perkenalkan dirimu” suruh cha seosaengnim pada namja yang lebih tinggi dari seosaengnim itu. “ne..” kata namja itu.

“anyeonghaseo, jeoneun choi jun hong iyeo. Aku pindahan dari sekolah tae sang high school dari busan. Aku harap kalian bisa menerima aku di sini, mohon bantuannya” katanya cool. Semua memberikan tepuk tangan yang meriah pada namja bernama jun hong itu.

“baiklah jun hong ah, terima kasih dengan perkenalannya. Tolong Kim bora! Berdiri” panggil seosaengnim tiba tiba menunjuk kearahku, semua pandangan melihat kearahku. Aku yang merasa dipanggil pun langsung berdiri dari duduk ku. Namja bernama jun hong itu pun melihat kearahku. Aku sedikit menjaga image di depannya dengan sedikit calm dengan tatapan cool nya itu.

“jun hong ah, kim bora ini adalah ketua kelas di kelas ini. Jika kau ingin menanyakan sesuatu yang tidak ingin kau tau, tanyakan saja padanya.” Kata cha seosaengnim. Aku sedikit bergumam sebal. ‘kenapa harus aku yang menjadi panutan utama..’

“anyeonghaseo, kim bora imnida” kataku memperkenalkan diri pada jun hong, dia menatap cuek kearahku. ‘siaalan’ batinku sebal.

“kau bisa duduk kembali, bora “ suruh cha seosaengnim, aku bow dan duduk kembali. Sedikit berdecak pelan karena sebal dengan sifat namja cuek itu. “kau boleh duduk di kursi kosong yang berada di belakang bora itu” tunjuk cha seosaengnim pada jun hong. Jun hong pun bow kecil pada seosaengnim dan berjalan menuju bangku kosong yang berada di sebelah hyorin itu.

Semua tatapan dari yeoja yeoja di kelas yang senang melihat kegantengannya itu pun berarah pada namja itu. Dia pun duduk disamping hyorin. Kulihat hyorin tidak henti hentinya tersenyum senang meski dia tidak tersenyum pada namja itu.

Aku langsung memperhatikan pelajaran yang sudah dimulai ini.

..

‘jika difikir fikir, kenapa jun hong dilihat dari jauh benar benar mirip dengan jun hyung oppa ya? Dari postur tubuh, bentuk wajah, bahkan jika rambut jun hong yang cepak itu diganti mirip dengan rambut jun hyung oppa, mungkin mereka akan terlihat kembar. Tapi kenapa bisa ya?’

Aku menoleh kearah belakangku sedikit, terlihat jun hong sedang menulis sesuatu di bukunya sambil melihat sekilas kearah papan kelas. Dia sedang menyalin tulisan cha seosaengnim. ._. benar benar rajin~

Beda sekali saat aku melihat kearah kyung soo yang ada di sampingku, dia sedang mencorat coret buku tulisnya dengan gambar yang entahlah itu gambar apa-..-, mungkin sebenci itu kah dia dengan pelajaran math..

“bora ssi” panggil seseorang dengan suara berat, otomatis aku langsung menoleh kearah belakangku. Jun hong memanggilku. “bisakah kau tidak tolah toleh seperti itu, aku tidak kelihatan dengan tulisan yang ada di papan” katanya datar. Jdiieeerrrr!!!! “eo” cuekku dan langsung berpura pura menulis kembali.

‘dia kan tinggi,tapi tetep aja gak kelihatan. Tch’ batinku sebal.

“Kim bora!” panggil seseorang dengan suara lantang, hingga aku kaget. “ah ne seosaengnim.”

“Maju dan kerjakan soal ini” suruhnya. Dengan santai seperti biasa, aku maju ke depan dan mengambil kapur putih yang ada diatas meja saengnim. Aku pun menuliskan rumus jawaban dari soal itu dengan mudah. Padahal, daritadi aku tidak memperhatikan keterangan seosaengnim melainkan memikirkan persamaan antara jun hong dan jun hyung oppa.

Sekilas aku mendengar suara anak anak sekelas yang ber ‘ waaah ‘ melihatku menjawab pertanyaan ini, apakah bagi mereka soal ini sulit untuk mereka? Aneh-,-

“fiiu~” ku hela nafasku dan tersenyum lega, akhirnya aku selesai dengan menjawab soal itu. Semua anak anak di kelas bertepuk tangan padaku. “hmm, kim bora.. seperti biasa, kau selalu bisa menjawab soal yang aku berikan dengan mudah.” Puji saengnim. Aku tersenyum tipis dan bow kepada saengnim. Aku pun duduk kembali ke bangku ku.

Tiba tiba seseorang mencolek pundakku dari belakang, aku langsung menoleh kearah belakang. Tetapi tidak pada jun hong, melainkan ke arah hyorin. “bisakah kau ajari aku?” tanya hyorin. Ternyata benar dugaan ku kalau tadi yang mencolek pundakku adalah hyorin. Aku tersenyum padanya, “geureom”

...

Break Time

Seosaengnim sudah keluar dari kelas. Aku dan hyorin sedang melihat sebuah video dari handphonenya hyorin. Aku duduk di kursi kyung soo dan menghadap ke bangku hyorin. Saat ini kami berdua sedang melihat video pidato bahasa inggris dari teman sekelasku saat lomba antar kelas di parang high school, teman sekelasku yang mewakili kelas ku bernama “Jo Youngmin”

“loh? Youngmin kenapa pakai naskah pidato yang aku tulis?” bingungku. “ya karena anak anak udah setuju kalau pidato buatanmu lebih bagus daripada pidato buatannya dong hyun, jadi youngmin pakai naskah pidato punya mu” jelas hyorin panjang lebar. Aku hanya ber’oh pendek.

Akhirnya video itu pun selesai, “habis ini ada lomba apa lagi?” tanya hyorin padaku, “tidak ada, tapi kita akan camping. Yaa mungkin camping itu akan dijadikan lomba babak final untuk penghitungan nilai tertinggi antar kelas. Masih belum ada pengumuman selanjutnya tentang itu” jelasku panjang.

“eh? Bukannya camping itu kurang 2 minggu lagi dari sekarang?” bingung hyorin. Aku sedikit terkejut dengan perkataan hyorin itu. “jinjjayeo..”

“eh? Kau tidak tau itu, bora ah??!! Kau ini ketua kelas!” bentak hyorin. Aku menatap sebal hyorin. “hmm.. tapi waktu itu aku tidak menghitung hari.. tidak terasa kurang 2 minggu lagi.” Kataku.

“bora ah!” panggil seseorang, aku langsung menoleh kearah asal suara itu. Ternyata hyunseong yang berdiri di depan pintu. “ada pertemuan ketua kelas di ruang kesiswaan” kata hyunseong. “ooh! Ok!” aku langsung berdiri dari kursi kyung soo dan mengambil handphone ku dari atas meja ku.

“aku ke ruang kesiswaan dulu ya” pamitku pada hyorin dan berlari keluar kelas.

...

Student room

“Untuk persiapan lomba antar kelas1,2, dan 3. Kami sudah memutuskan bahwa semua lomba seperti study tour di taman kerja, camping, dan penelitian di percepat minggu depan. Karena lomba harus sudah selesai 2 minggu lagi. Jadi tolong untuk para ketua kelas memberitahukan pada kelas kalian masing masing.”

Aku tercengang lagi, *kenapa akhir akhir ini aku jadi sering banget tercengang ya?*. kenapa campingnya dipercepat ya?? Arrgh!

“untuk study tour kelas 1, tolong per murid membawa peralatan seperti papan tulis kecil dan spidol, lalu membawa buku kosong dan pen karena study tour ini akan diberi tugas perlombaan yaitu membuat artikel per kelas 1 tentang studu tour.” Jelas seosaengnim.

Kulihat semua ketua kelas dari kelas 1 sibuk menulis dan mendengarkan, haha. Tahun lalu aku sudah study tour weee~ jadi aku tau bagaimana rasanya..

“untuk camping kelas 2, tolong per kelas dibagi 3 kelompok 2 camp yeoja dan 1 camp namja per kelas. Dan harus membawa peralatan camping yang kalian tentukan sendiri.” Ku tulis kata kata seosaengnim itu di buku putihku.

“untuk lomba saat camping, akan diadakan lomba seperti lomba kebersihan camp, lomba kerja sama antar kelas, dan mendaki untuk memecahkan quiz yang sudah disiapkan. Dan untuk lomba final..”

Semua ketua kelas 2 termasuk aku menunggu kata kata selanjutnya, “lomba memasak antar kelas.”. “mwoooo” kata semua ketua kelas 2 termasuk aku berbarengan saat mendengar kata lomba memasak.

“saengnim, mengapa harus lomba memasak? Kan kita tidak bisa membawa bumbu-bumbu untuk lomba memasak? “ protes salah satu ketua kelas 2, byun baek hyun dari kelas 11-8

Aku langsung mengacungkan tangan, dan berdiri dari kursiku. “seosaengnim. Di camp kami hanya membawa persediaan untuk makan selama camping, dan kami keberatan untuk membawa peralatan untuk lomba. Jadi bisakan anda beri solusi?” kataku sedikit sopan dan meralat perkataan dari baekhyun itu.

Semua ketua kelas yang saat ini ada di ruang kesiswaan melihat kearahku dengan tatapan takjub,

“pertanyaan yang bagus, kim bora. Jadi untuk solusi persoalan itu. Lebih baik kalian kelas 2, membawa bumbu bumbu yang sudah kalian tentukan untuk dibawa di lebihkan untuk bumbu bumu lomba. Dan lomba memasak ini mengambil tema, ‘Kimchi’ . jadi kalian tidak membawa kimchi juga tidak apa apa, tapi bawalah saja bumbu kimchi yang langsung jadinya saja. Apakah kelas 2 sudah jelas?”

“nee” jawab kami serempak.

“baiklah, untuk kelas 3 ini....” jelas seosaengnim panjang lebar untuk kelas 3. Aku sedikit proud pada diriku sendiri tadi, mungkin mereka semua takjub dengan ku karena kata kata yag ku lontarkan sangat jelas dan sopan untuk dibilangkan. Hahahaha~

“bora ah” panggil seseorang, aku menoleh kearah seseorang yang ada di sampingku. “ne jinki ah?” tanya ku balik, yup. Seseorang yang memanggilku barusan adalah ketua kelas 11-5, lee jinki.

“kau hebat tadi. Perkataan mu sudah menyaut dengan pertanyaan yang akan ku tanyakan. Gamsahaeyeo” katanya dan tersenyum kearahku. “ne..” senangku.

“Baiklah.semuanya boleh kembali ke kelas. Terima kasih untuk waktunya” pamit seosaengnim, “neeee”

.......

11-2 classroom

“Untuk camping besok, kita akan membagi kelompok camp menjadi 3 camp. 1 camp namja dan 2 camp yeoja. Untuk urusan camp, sekolah sudah mempersiapkan camp yang akan kita pakai. Jatah camp untuk kelas kita, camp namja lebih besar 2 kali lipat dari camp yeoja. Tapi 2 kelompok camp yeoja diberi 1 camp kecil untuk tempat penyimpanan tas dan barang barang yang dibawa.” Jelasku.

Setelah itu seseorang mengacungkan tangan, aku menunjuk orang itu untuk berdiri. Im Dasom.

“Bagaimana dengan peralatan yang kita harus bawa?” tanya nya. “baiklah. Tadi seosaengnim mengatakan kalau kita akan membawa barang yang kita perlukan sendiri. Tapi untuk makanan, per camp akan menentukannya sendiri.” Jelas ku.

Tiba tiba hyorin mengacungkan tangan, kutunjuk hyorin untuk berdiri. “lalu bagaimana dengan lomba memasaknya?” tanya hyorin. Aku tersenyum karena pertanyaan hyorin itu, “baiklah. Begini. Awalnya seosaengnim menyuruh per kelas menyisahkan bumbu bumbu masakan yang mereka bawa untuk persediaan makanan. Tapi aku memiliki ide lain,”

“apa itu?” tanya anak anak berbarengan. Aku tersenyum senang. “bagaimana kalau per camp di kelas kita membawa bumbu bumbu yang kita sepakati untuk dipakai saat lomba memasak? Jadi kita tidak perlu repot menyisahkan makanan yang akan kita bawa saat camping nanti. Jadi sekarang kita harus menentukan, masakan macam apa yang akan kita buat. Eotteo?”

Sekita se kelas menjadi sayub, beberapa anak sedang membicarakan ide ku. Tiba tiba seseorang yang duduk disamping hyorin mengacungkan diri. Jun hong, ku tunjuk dia untuk berdiri. “aku setuju dengan ide itu” katanya datar dan kembali duduk lagi.

Semua arah mata mengarah pada jun hong, mereka sedikit merasani sikap yang dilakukan jun hong. Tiba tiba kwangmin mengacungkan tangan “aku juga setuju dengan bora” katanya bersemangat.

“aku setujuu” kata dasom, “nadooo!” kata kyung soo.. “kalian semua setuju?” tanyaku meyakinkan. Semuanya pun tersenyum kepadaku dan mengangguk. Aku tersenyum bahagia karena mereka semua setuju. “baiklah!! Sekarang kita menentukan masakan apa yang akan kita masak!! Silahka jika kalian memiliki usulan” kataku.

Tiba tiba Na eun berdiri dari bangkunya, “bora. Aku memiliki usulan!” aku pun mengangguk padanya dan mempersilahkan dia mengatakannya. “aku ingin kita membuat bokkeumbap.. tapi tanpa menggunakan babi dan ham, jadi kita ganti semua daging yang biasanya dipakai di bokkeumbap dengan sosis ayam dan udang juga cumi cumi. Eotteo?” saran na eun.

“bagaimana teman teman?kalian setuju?” tanya ku. “ya.. tapi, bisakah sosis ayamnya itu tidak udah dicampurkan juga? Jadi kita buatnya special sea food.” Saran kyung soo. Semua terdiam dengan saran kyung soo.

“aku setuju!” kata soyu tiba tiba. “nee! Nado!!” kata hyorin. “nado” kataku. “Aku jugaaaa” kata na eun bersemangat.

“bagaimana? Kalian semua setuju?” tanyaku. Semua yeoja mengangguk kecuali yang namja, hanya beberapa namja saja yang mengangguk. “untuk peralatan, camp namja membawa nasi, merica, bawang putih, bawang bombay. Untuk camp yeoja 1 membawa minyak goreng, minyak wijen, cabai, dan daun bawang. Dan untuk camp yeoja 2, nanti bagian memasak dan membawa udang, cumi cumi, dan tuna nya.” Kataku.

“nee” kata mereka berbarengan.

“baik! Untuk lomba memasak sudah selesai. Aku harap kita bisa memenangkan lomba masak itu. Hwaiting!!!” kataku bersemangat. “hwaitiing!!!”

....


To be Continued



Tidak ada komentar:

Posting Komentar