Kamis, 28 Februari 2013

Distrubance (그런 너) Special Song Fanfic – RE TYPED



그런 너 (Distrubance)

Song Fanfic - My Vers



Author : Inatsa Qurrota Ainin

Tittle : Distrubance Special Song Fanfic – RE TYPED

Cast :

- Jung Min Young

- Lee Dong Hae

- Other Cast

Genre : Sad story, song story, one shoot, short story, unhappy.

.......................................................................................




Kubuka pintu kamarku yang sudah lama aku tutup. Aku menatap sendu seperti seolah olah jiwaku sudah kosong kepada seseorang namja bertubuh kekar dan wajah cute yang tengah berdiri mematung di depan ku, lebih tepatnya di depan pintu.

“Mianhae” lirihnya, aku menatapnya tak berdaya “sudah berapa lama oppa berdiri di situ?” kataku tidak bertenaga. “selama mungkin sampai kau mau memaafkanku” katanya dan tersenyum,

‘ sok kuat ‘ batinku.

“aku tidak tahu aku bisa memaafkan oppa atau tidak.” Kataku sedikit dengan suara rendah.

“ 1 minggu kau mengurung di dalam kamar, kau sudah lama tidak makan dan minum. Kumohon, lupakanlah semua yang sudah terjadi.. dan hentikan ini semua! Oppa berjanji akan mencarikanmu namja yang lebih baik darinya dan bisa menjagamu”

Plaak,, sebuah tamparan mulus melancar di pipi namja itu. “tidak ada yang bisa menggantikannya! Tidaaak!” bentakku geram. Oppa tersungkur ke lantai.

“min Young ah” lirih oppa sambil memegang pipinya yang ku tampar.

Karena geram, aku pun masuk kembali kedalam kamarku dan mengunci pintu kamarku agar namja itu tidak bisa masuk. Aku berdiri dibalik pintu sambil menangis sekeras kerasnya dan menahan pintu itu agar tidak terbuka.

Braak braaak braaak “Young ah! Buka pintunya!!!” namja itu terus berusaha menggedor gedor dan mendorong pintu kamarku dari luar agar terbuka. Dengan segera aku menggeret meja besar untuk mengganjal pintu itu.

Setelah itu kubaringkan tubuhku diatas ranjangku. Ku mirinkan tubuhku dan aku melihat kearah sebuah foto yang kutempelkan di tembok. Ku raih foto itu dan ku sobek foto itu.

“Donghae oppa.. jangan tinggalkan aku”

...

Flashback

Aku tengah duduk di sebuah kursi panjang sambil mendengarkan music lewat earphoneku. Saat ini aku sedang menunggu nunggu kehadiran seseorang. Sekilas aku melihat kearah jam tanganku dan kembali menunggunya.

Beberapa menit kemudian, kurasakan hawa seseorang tengah berada di belakangku. Dan tiba tiba seseorang menarik earphone dari telingaku. “Yah!!” aku langsung menoleh kebelakang.

Orang itu tersenyum manis padaku, aku sedikit shock dan senang dengan kehadirannya “donghae oppa!” kagetku. Namja itu tersenyum kearahku.

“sudah menungguku lama?” tanyanya. Aku hanya berdecak sebal “setengah jam!” sebalku.

“kekeke.. mian, aku tadi membeli sesuatu dulu” katanya dan langsung duduk disampingku. “mwo?” acuhku.

Tiba tiba dia memberiku sebuah kotak kecil bewarna coklat. “igeo?”

“ambil lah.. ” katanya. “ini untukmu” lanjutnya lagi dan tersenyum kepadaku. Aku pun sudah menghilangkan rasa sebalku dan aku tersenyum padanya. Ku ambil kotak itu dari tangannya dengan perasaan gugup. ‘apakah ini cincin? Kyaaa~~’ batinku deg deg an.

Saat ku buka kotak itu. Aku langsung melempar kotak itu dan ketakutan, “hahahahaha”donghae oppa tertawa tebahak bahak. “yaaah!!! Itu tidak luucuu!!” bentakku.

Sambil tertawa, oppa mengambil kotak yang jatuh itu. Dia mengambil isi dari kotak itu. “hanya jepit kupu kupu saja kau sudah takut. Hahahaha” ledek oppa. “tap..tapi jepit itu terlihat seperti tubuh kupu kupu yang sudah matii” gugupku ketakutan.

Tiba tiba oppa mendekatkan jepit itu dan aku pun sedikit menjauhkan posisi dudukku dari oppa karena ketakutan.

“lihatlah.. ini hanya sebuah jepit rambut” tunjuknya. “tapi..” gugupku. Tiba tiba donghae oppa menarik tanganku perlahan dan memakaikan jepit kupu kupu itu ke poni rambutku “nah ginii....” senang oppa dan tersenyum padaku

Aku sedikit bingung antara ingin membuang jepit ini dan ingin memakai jepit ini demi terlihat cantik di depan donghae oppa.

“go..gomawo oppa” ku buat senyuman terpaksa muncul agar donghae oppa tidak merasa menyesal dengan hadiah nya. Syukurlah, dia hanya tersenyum kepadaku dan merangkul pundakku memaksaku untuk menyandarkan kepalaku di pundaknya.

- Donghae oppa benar benar orang yang sangat baik.

...............................

“Min young ah!!! Tolong bukakan pintunya!!! “ teriak leeteuk oppa dari luar kamarku sambil menggedor gedor pintuku.

“Bawakan donghae oppa ! baru aku mau keluarr!!!”

...............................

Musim Semi.

Aku dan donghae oppa sedang berjalan jalan berdua diatas sebuah jembatan yang ada di sungai han.

“Min youn ah! Ayo foto aku!” senang donghae oppa. Aku pun mengangguk senang dan menyiapkan kamera untuk mengfoto oppa. Ku ambil camera yang menggantung di leherku dan bersiap untuk mengambil foto. Sedangkan donghae oppa sudah mengambil pose aegyonya.

“1”

“2”

“3”

Ckrriikk..

Sebuah selembar foto keluar dari camera ku. Donghae oppa langsung mengambil foto hasil jepretanku itu dan melihatnya. Tiba tiba dia tertawa kecil. Aku pun langsung mengambil foto itu dari oppa, “aiigoooo!! Neomu gwieowooo”

Aku benar benar senang melihat foto donghae oppa dengan pose aegyonya, dia benar benar imuttt..

Oppa langsung tersenyum kepadaku. “sekarang giliranmu!” kata nya bersemangat. Aku terkejut, “eo?”

Tiba tiba oppa mengambil camera itu dari tanganku dan bersiap untuk mengfotoku. “haruskah aku?” bingungku. Oppa langsung mengangguk semangat. “oppa! Aku tidak tau harus berpose seperti apa!” bingungku.

“baiklah! 1..”

“eh! Chamkkaman!!”

“2”

Terpaksa aku berpose apa adanya aku.

“3”

Ckrriiikk.

Selembar foto pun keluar dari camera itu, donghae oppa keduluan mengambil hasil foto ku itu. Dan setelah dia melihat hasil foto itu, dia tersenyum kepadaku. Karena aku penasaran, aku langsung mengambil hasil foto itu. “oh!” aku terkejut melihat hasil fotoku, ‘apakah yeoja cantik itu adalah aku?’ batinku.

“Bolehkah aku menyimpan foto ini?” tanya oppa tiba tiba. Aku langsung menoleh kearah oppa. “eh?wae?” bingungku. “ku taruh di album fotoku, eottheo?”

Aku berfikir sejenak. “memangnya kenapa oppa ingin menyimpan foto ini?” bingungku.

Oppa tersenyum padaku. “karena di foto ini, kau terlihat cantik, min young ah” katanya. aku langsung tersipu malu. ‘tidak hanya aku yang mengatakan kalau di foto ini aku terlihat cantik’ batinku kagum

“aish! Sudahlah! Sekarang kita ambil foto bersama!” semangat oppa tiba tiba langsung merangkulku dan mengarahkan camera kearah kami berdua.

“siap?” tanya oppa. Aku hanya mengangguk gugup. Tiba tiba donghae oppa mencium pipiku dan aku merasa kalau sekarang aku benar benar malu. Tanpa sadar aku tersenyum malu kearah kamera.

Ckrriiiikk..

Sebuah foto pun muncul lagi, aku langsung mengambil foto itu “oppa. Cukup” kataku, namun oppa tetap masih di posisinya “oppa” panggilku sedikit gugup. Donghae oppa pun langsung melepaskan ciuman di pipiku dan tersenyum padaku. Aku masih terbeku diam karena tidak tahu harus bagaimana.

“Gomawo, Min young ah” kata nya dan tersenyum padaku. Aku tersenyum kikuk pada oppa, tidak tahu harus bagaimana.

Meski kami sudah lama berpacaran, tapi ini pertamanya aku dicium olehnya. Apakah rasa ciuman di pipi itu seindah ini? Apakah ini cinta yang sebenarnya? Hananim.. aku benar benar senang sekali sekarang!!



......

‘ Hananim.. gamsahabnida..

‘ kau sudah memberikanku namja yang paling paling paling terindah, terbaik, bahkan benar benar seperti malaikat untukku. ‘

‘ jagalah namja ini baik baik..

....... ~ di alam sana. ‘

--------------------

Braaaaakkk..

Pintu kamar min young berhasil didobrak oleh leetuk, oppa dari min young. Leeteuk tercengang kaget saat melihat adik perempuannya tergeletak lemah di lantai. Sigap leeteuk langsung menghampiri min young yang terlentang dengan tatapan hampa.

“min young ah.” Dengan mata penuh air mata dan memerah itu, dia melihat sendu kearah leeteuk yang dianggap sudah melalukan hal yang sangat banyak untuknya. Min young sadar, semua ini bukan salah leeteuk.. tapi entah mengapa, dia merasa marah pada leeteuk dan tidak akan pernah bisa memaafkannya.

“Oppa, Neomu bogoshipeuda” lirih min yeong. senyuman kecut dan wajah pucat muncul di wajah min young. Setetes air mata pun mengalir di pipi min young dan senyuman pucat itu tidak pudar dari wajahnya.

Leeteuk tidak tahu apa yang harus dilakukannya terhadap adik perempuan kesayangannya ini.

Dipeluknya adik perempuannya itu. Leeteuk membiarkan pundaknya dibasahi oleh air mata yang terus menetes di mata adiknya itu.

Leeteuk merasa, minyoung seperti orang yang hidupnya sudah hampa bagaikan dia sudah tidak bisa melihat apa apa lagi. Malangnya nasib min young yang harus menerima kenyataan pahit ini semua.

Leeteuk selalu berfikir, ‘apakah penderitaan adikku ini tidak sebaiknya diberikan kepadaku saja, hananim!! Aku lelah melihatnya kesakitan terus!! Dia seperti orang gila!!’

“hae ya.. hae oppa ya..” lirih adiknya lagi. Leeteuk tak kuasa menahan rasa sakit hatinya melihat adiknya yang jiwanya seperti terganggu hanya karena donghae. Rasa cinta yang kuat membuat mereka berdua harus terpukul seperti ini.

‘andai saja, aku tidak mengijinkannya pergi waktu itu..’

....

“donghae yaa!!! Jangan biarkan min young makan coklat lagi!! Berat badannya sudah menambah 1 kg!” teriak leeteuk pada donghae dan minyoung yang berjalan meninggalkan leeteuk yang sedang berdiri di depan kursi panjang.

“nee hyuuung!!” balas donghae dan berbalik melihat kearah leeteuk, leeteuk tersenyum pada mereka berdua yang terlihat baik baik saja.

“min young ah.. hidup senang lah dengan donghae.. kau benar benar yeoja yang sangat beruntung” lirih leeteuk dan tersenyum kecut.

Sendari tadi leeteuk merasa memiliki firasat buruk dengan mereka berdua . ‘semoga tidak terjadi apa apa ‘

...

Kriiiing..kriiing..

Leeteuk mengambil handphone nya yang ada di atas meja belajarnya. Diangkat telefon yang masuk di handphonenya itu . “yeobeoseo?”

“ne.. saya sendiri?”

Tiba tiba, ekspresi wajah leeteuk berubah terkejut dan shock setelah mendengar kata kata dari sang penelpon itu.

“mwoo??!! Lee donghae??!!”

..

Hospital

Aku berlari sekencang mungkin melewati lorong rumah sakit ini. Aku mengkhawatirkannya hananim!

Sejenak aku selalu melihat kearah jam tanganku sambil terus berlari dan melihat kearah setiap ruangan yang aku lewati. Aku mencari ruang ICU!

Aku berhenti berlari. Aku melihatnya, yeoja itu. Yeoja yang benar benar tidak asing bagiku, tengah duduk di kursi tunggu yang berada di depan sebuah pintu besar bertuliskan tanda “ICU” diatas pintuitu.

Kuhampiri yeoja itu, dia menunduk dan terdengar isakan yang cukup keras dari yeoja itu. Ku pegang pelan pundaknya dan dia pun menoleh kearahku, matanya sembab dan wajahnya basah. Dia shock dengan kehadiranku penuh kepanikan, dan dia memelukku dan menangis di punddakku.

Aku hanya bisa mengelus kepalanya dan betapa terkejutnya aku saat melihat ada perban menempel di belakang kepalanya. “gwenchana?” tanyaku.

Dia tidak menjawabku dan tetap menangis, bodohnya min young. Mengapa dia hanya merasa khawatir dengan orang lain yang kesakitan? Tapi sebenarnya dia sendiri juga merasa kesakitan?

Aku terkejut saat tiba tiba seorang dokter keluar dari ruangan itu. Aku dan min young langsung menghampiri dokter itu.

Wajah dokter itu terlihat pucat dan takut bersalah, ada apa? “maafkan saya.. namja ini, mengalami pendarahan yang banyak. Meski lukanya hanya di bagian kepala. Tapi, anak ini kehilangan banyak darah.” Jelas dokter itu.

Min young shock. Aku pun juga, “lalu dok?” tanyaku.

“ternyata dia ini memiliki penyakit hemofilia. Dan sepertinya itu dari gen keluarganya. Oleh karena itu.. meski luka kecil, pasti pendarahan bisa saja akan terjadi.” Jelas dokter. “intinya, namja ini...” dokter itu menundukkan kepala tiba tiba,

Aku terkejut. Min young tiba tiba memelukku erat diam. Aku sedikit bingung dengan situasi ini. Dia menangis.. pasti dia sudah mengerti dengan semua ini.

“Donghae ya..” lirih min young.

....

Aku dan donghae sedang berjalan jalan di sebuah taman sambil memakan ice cream.

“oppa, apakah oppa tidak capek? Tadi kan kita habis dari sungai han” sebalku. Donghae oppa hanya tersenyum padaku dan mengacak acak rambutku.

“Kalau misalkan kamu capek, kenapa tadi kamu mau aku ajak ke sungai han?” tanya oppa. Aku hanya berdecak sebal.

Kami terdiam sejenak..

Tidak ada pembicaraan yang terjadi, aku sibuk makan ice cream sedangkan donghae oppa sibuk melihat kanan dan kiri taman.

“gomawo” kata oppa tiba tiba. Aku langsung melihat kearah oppa dengan tatapan bingung. “hari ini, kau sudah memberikanku banyak kenangan”lanjutnya. “karena?” bingungku. Tiba tiba oppa melihat kearah ku dan tersenyum kepadaku. Senyuman itu~

“min young ah.. aku benar benar bersyukur sekali aku bisa seperti ini. Berdua.. saat ini, denganmu.. aku benar benar senang” katanya. aku sedikit proud dengan kata kata itu. Tapi, sejujurnya.. bukankah kita sudah sering berdua?

“kenapa oppa tiba tiba bilang seperti itu?” bingungku.

Hanya balasan senyuman manis dari donghae oppa untuk membalas pertanyaanku. Aku hanya diam tidak memikirkan apa yang akan terjadi.

Ddrrtt..ddrrrtt..

Tiba tiba handphone donghae oppa berbunyi. Donghae oppa buru buru langsung berhenti berjalan dan mengambil handphonenya dari sakunya. “chamkkaman,” katanya padaku. Aku hanya mengangguk padanya. Dia pun mengangkat telfon di handphonenya itu.

“yeobeoseo?” “ne?” “ah ne seosaengnim..”

Tiba tiba donghae berjalan menjauh dariku sedikit, dan aku hanya menungguinya sambil berusaha menguping. “nee.. halkaeyeo seosaengnim”

Donghae oppa kembali ke tempatku. “mianhae min young ah.. aku harus bertemu dengan guru gitar ku di depan supermarket dekat sini. Dia ingin memberikan tugas baru untukku sekarang. Kau nanti ke supermarket ya~ aku sms kau nanti” katanya.

aku sedikit kecewa dengan donghae oppa, namun aku hanya tersenyum pada oppa. “ne oppa”

“aku pergi dulu~ annyeong!” pamit oppa dan meninggalkanku.

..

Kini aku sendiri, makan ice cream sambil menunggui sms dari oppa. Setengah jam aku duduk di kursi taman ini menunggu oppa. “aigoo~ mana oppa!” sebalku.

Ddrrrtt..ddrrtt.. handphoneku bergetar.

Aku langsung membuka pesan masuk di handphone ku itu. Senyuman merekah di wajahku.

“min young ah. Aku di depan supermarket dekat zebracross.. ppalli deureowaa~”

Aku langsung berdiri dari dudukku dan berjalan semangat ke tempat donghae oppa saat ini. Tidak jauh memang, tapi supermarket itu sudah keluar dari daerah taman. Karena letak supermarket itu benar benar menakutkan, aku harus menyebrang dulu di zebracross jalan besar antara taman dan supermarket itu.

Aku sudah ada di depan taman dan lebih tepatnya di depan zebra cross.. dari taman aku mencari cari oppa,

Seseorang melambaikan tangan padaku dari arah supermarket. Aku tersenyum senang. Itu ternyata oppa! Namja imut yang menungguku di depan supermarket.. wajahnya yang begitu cerah bak malaikat tidak bisa mempungiriku untuk memalingkan arah pandanganku darinya.

Aku langsung menyebrang di zebra cross saat jalan sudah sepi, aku melihat lurus kearah donghae oppa dan tersenyum padanya. Dan senyuman manis pun muncul di wajahnya.

Tiing..

Tiba tiba lampu penyebrangan berubah warna menjadi hijau untuk mobil. Aku langsung berhenti berjalan dan melihat kearah lampu lalu lintas. Tiba tiba sebuah lampu terang berada masuk di mataku. Sangat dekat..

Tiiin tiiiinnn..

Mobil keluarga yang ngebut akan melintas, tapi aku terdiam karena shock. “minyoung aah!!!” donghae langsung berlari menyelamatkan minyoung. Dia mendorong min young sampai min young terhampas di atas trotoar. Dia tidak apa apa..

Donghae, orang yang menyelamatkannya. Terlempar kecil dari mobil itu dan dia pingsan di atas zebracross dengan kepalanya yang bercucuran darah sedikit dan tidak sadarkan diri. Min young yang sama posisinya dengan donghae pun melihat donghae nanar karena kepalanya terasa pusing.

Semua berubah gelap..

Dia merasa banyak orang gerumunan menghampirinya dan..

...

“donghae oppa.. terima kasih atas segalanya”

...

Pemakaman.

Hari ini cuaca di seoul sedang tidak baik. Dan Pemakaman donghae oppa sedang berlangsung. Peti donghae oppa dimasukkan kedalam lubang tanah dan dikubur.

Semua teman teman se SMA ku serta keluarga besar dari donghae oppa terdiam melihat peti donghae oppa sudah dikubur.

Aku diam.. tidak bisa menangis lagi.. air mataku habis, aku hampa.. aku salah! Ini semua salahku.. aku bodoh...

“hiks..hiks...hiks..” aku menangis pelan, dan leeteuk oppa merangkulku menenangkanku. “ini sudah jalan yang diberikan pada tuhan untuk kita, min young ah.. terimalah” kata oppa menenangkanku.

Semua selesai, acara pemakaman ini pun selesai. Semua orang satu persatu meninggalkan pemakaman. Ku taburkan bunga yang ku bawa keatas kuburan makam donghae oppa sambil berdoa untuknya.

“kau ingin pulang?” tanya oppa. Aku hanya diam. Dan melihat sendu kearah makam donghae oppa. Leeteuk yang tidak tau harus berbuat apa pun akhirnya meninggalkan min young sendiri supaya dia tidak mengganggu min young.

“oppa.. terima kasih” kata min young pada makam donghae.

Tiba tiba, Kakak laki laki dari donghae oppa datang menghampiri ku. Dia berdiri di sampingku. Sambil melihat kearah makam donghae.

“terima kasih, min young ssi” kata namja itu. Min young melihat kearah oppa dari donghae oppa itu. “semenjak kau hadir di kehidupan donghae, dia .. menjadi orang yang periang..” katanya.

“ada pepatah mengatakan.. “ jika salah satu orang yang kita cintai sudah tiada, janganlah menangis.. karena dia tidak akan rela meninggalkanmu”. Berhentilah menangis.. ne?” kata oppa itu padaku.

Aku tersenyum pada nya. “oppa. Kau benar benar mirip dengan donghae oppa” kataku.

Tiba tiba oppa itu merangkulku menenangkanku. Rasanya, aku seperti dirangkul oleh donghae oppa.

--

내시 - my poetry

내 욕실에 칫솔이 있다 없다
네 진한 향기가 있다 없다
널 사랑했다고 말하고 싶은데
니 전화기는 없는 번호로 나와

액자 속에 사진에 있다 없다
빠진 머리카락이 있다 없다
아무 생각 없이 길을 걷는데
자꾸 눈물이 나와

니가 있다 없으니까 숨을 쉴 수 없어
곁에 없으니까 머물 수도 없어
나는 죽어가는데 너는 지금 없는데 없는데 없는데

니가 있다 없으니까 웃을 수가 없어
곁에 없으니까 망가져만 가는 내 모습이
너무 싫어 난 난 이제 기댈 곳 조차 없어

왜 이리 난 또 바보같이 하루가 멀게 시들어가지
빛을 잃은 꽃처럼 그댈 잃어버린 난 그저
아프다 아프다는 말 뿐야 슬프다 나혼자
오늘밤도 울다 잠든다

술에 취해 비틀거릴 내 모습이 싫잖아
싸우고 싶어도 싸울 수 조차 없잖아
니가 없으니까 니가 없으니까
어디에다 말할 곳 조차 없잖아 난



“I didn’t know we’d break up this easily
The tears won’t stop

The toothbrush was here in my bathroom but not anymore
Your thick scent was here but not anymore
I want to tell you that I loved you but
My number would appear as unidentified on your phone

You were in the photo in my frame but not anymore
The hair you shed was here but not anymore
I walk the streets without thinking
And tears keep falling

Because you were here but not anymore, I can’t breathe
Because you’re not next to me, I can’t linger around you anymore
I am dying but right now, you’re not here, not here, not here

Because you were here but not anymore, I can’t smile
Because you’re not next to me, I keep breaking down
I hate it – now I have no place to lean on

Why am I foolishly withering every day?
Like a flower that lost its light, I have lost you
I can only say that it hurts, it hurts, it’s sad, by myself
Again tonight, I fall asleep as I cry

I should have gotten drunk, I hate myself
I want to fight but I can’t even fight anymore
Because you’re not here, because you’re not here
I have nowhere to say this”



“Thanks.. Lee Donghae”

.............................

1 years.

Aku berjalan di koridor sebuah kampus. Ku peluk sebuah buku tebal dan berjalan senang. Aku menunggu seseorang .

“Jung Min Young!” panggil seseorang. Aku pun menoleh kearah belakang, namja itu.. aku tersenyum padanya. “Siwon oppa!” senangku dan berlari kearahnya.

Kupeluk dia. “oppa.. kemana saja sih? Aku tadi mencari mu kemana mana!” sebalku. “kekeke.. mianhae chagiya.. tadi ada jam pelajaran tambahan..” maafnya dan merangkulku.

“ayo kita pulang!” senangku. Dia mengangguk senang. Kami pun pulang bersama.

‘donghae oppa, aku menemukan nya.. namja yang memiliki kehangatan sepertimu.. tolong tetaplah di sisi kami dan buatlah siwon oppa sepertimu dulu..’

Saranghae donghae oppa..

1 komentar: