Senin, 25 Maret 2013

[For Intro] I Don’t Know Who U Are



Author : Jung Jae Hoon (Inatsa Ainin)

Tittle : I Don’t Know Who You Are

Cast :

· Lee Ho Won ( INFINITE )

· Ahn Young Mi ( OC )

· Other Cast

Genre : One Shoot, Project Birthday Fanfiction, New Cast, Sad, Happy Ending.

...............................................................


This story is about someone, who always in my mind.

Ini cerita tentang kisah cinta ku, mungkin tidak terbalaskan.. ya, lee ho won. Namja yang sangat aku cintai. tapi, aku tidak tahu kenapa bisa aku mencintainya. Ku berikan apapun yang selalu dibutuhkannya tapi entah mengapa aku melakukan itu. Wae? Itulah cinta. Cinta memang buta. Tapi seandainya aku sendiri mengerti bahwa cinta itu buta, kenapa aku masih saja menuruti istilah itu dan tetap mencintainya. Ini tidak benar, sama sekali nggak benar.

Kenapa aku mencintainya tapi dia sendiri tidak mencintaiku? Sekarang siapa yang salah coba? Apakah aku bisa menyalahkannya? Tidak.. karena memang semua ini bukan salahnya. Salahku sendiri. Aku mencintai orang yang salah.

Andaikan saja, dia tidak bersikap seperti itu pada dasarnya. Mungkin bisa saja aku pdkt dengannya. Tapi buktinya, sifat cuek dan sikap dinginnya itu yang membuatku sulit untuk mendekatinya. Apalagi, dia pernah mengatakan kalau dia tidak suka yeoja seperti ku. Manis, full of happier, like angel.. dan kenapa dia menjadikan kata kata itu menjadi alasan untuk menolakku? Siapa yang bodoh sekarang? Padahal kebanyakan kata kata itu dipakai semua namja untuk merayu seorang yeoja yang dicintainya. Tapi kenapa tidak dengan namja ini?

Aku, Young Mi . dan ho won, jika dibandingkan seperti seorang angel dan evil. Dan memang angel dan evil tidak bisa dipersatukan. Lalu jika seperti ini, aku harus bagaimana? Aku angel, terlalu menyukainya dan mencintainya ,Evil.

Kira kira apa yang akan dilakukan young mi untuk merubah sang evil nya menjadi seorang angel? Dan apakah ho won akan membalaskan rasa cinta yang diberikan young mi padanya?

...................................



#Author POV

Seorang yeoja berjalan di sebuah jalan gang yang hampir seluruh jalannya ditutupi oleh salju. Dia berjalan di tengah gerimis salju yang sangat dingin itu sambil membawa tumpukan buku tebal. Hampir dia sering terpeleset karena jalanan yang jadi licin karena salju.

Dengan semangatnya, dia tetap menyebrangi salju salju itu sambil berusaha membawa tumpukan buku itu. No matter what happend, prinsipnya saat ini.

Tiba tiba yeoja itu berhenti di depan sebuah bangunan yang bisa kita bilang rumah. Rumah ini bertemakan rumah london yang biasanya berada di pinggir jalan itu. Sudah sangat terlihat jelas kalau rumah itu benar benar tidak terawat. Apakah itu rumah dari yeoja itu?

Yeoja itu berjalan menaiki tangga kecil yang berarah ke pintu masuk rumah itu dan yeoja itu berhenti tepat di depan pintu rumah itu. Dia mengulurkan tangan kanannya kearah pintu dan berusaha mengetuk pintu, tapi tangannya tidak bisa melepaskan gendongan dari buku buku yang dibawanya itu. Kalau dia lepaskan, bisa bisa buku buku itu akan jatuh.

Tok..tok..tok..

Dia berhasil mengetuk pintu itu. Dan dia kembali membawa buku itu sambil menunggu sang pemilik rumah akan membukakan pintu untuknya.

Ternyata rumah itu bukan rumahnya, tiba tiba pintu terbuka secara kasar oleh seseorang namja.

#Young Mi Pov

“oh! Ho won ah.. anyeong” sapaku setelah pintu itu terbuka olehnya. Dia menatapku dingin dan tidak menjawab sapaanku, seperti biasa. “ini buku buku pinjaman dari perpustakaan yang memang sengaja aku pilihkan untukmu” kata ku dan memberikan tumpukan buku yang kubawa itu kepadanya. Dia menerimanya dengan malas dan membawa buku buku itu dengan mudah. “kau pelajari buku buku itu ya, minggu depan kita sudah ujian kelulusan. Himnae yeo ho won ah!” kataku dan tersenyum kepadanya.

“apa aku menyuruhmu melakukan ini semua?”katanya tiba tiba, dengan tatapan dingin kepadaku. “ne?” aku sedikit terkejut dengan kata kata nya yang menyakiti hati itu. Tiba tiba dia melepaskan buku buku itu dari tangannya dan alhasil buku buku itu jatuh ke lantai dan ada beberapa yang jatuh ke jalanan yang dipenuhi salju.

“aku bisa melakukan ini tanpa bantuanmu! Berhenti membantuku, urusi kehidupanmu sendiri!” bentaknya dengan dingin. Aku tercengang dengan kata katanya itu, “tap..tapi..” shockku. Tiba tiba dia masuk kedalam rumahnya dan membanting pintunya dengan keras dihadapanku.

Aku hanya bisa menghela nafas melihat sikapnya padaku, sudah biasa aku dibeginikan olehnya. Ya terima saja lah young mi yah..

Ku ambili buku buku itu dan ku letakkan secara bertumpuk di depan pintu rumah ho won. Ku ambil pen yang sengaja ku bawa tadi dari jacket mantel ku. Ku sobek selembar kertas kecil dari buku catatanku yang ada di antara tumpukan buku yang kupinjamkan untuknya itu. Aku mulai menuliskan sebuah kalimat di atas kertas putih itu. “kuharap kau belajar, ho won ah. Fighting!” tulisku.

Kuletakkan kertas itu diatas tumpukan buku dan sekaligus kutinggalkan pen ku disitu, dengan langkah berat aku pun terpaksa meninggalkan rumahnya karena jelas jelas dengan bentakkannya tadi menandakan kalau dia tidak ingin aku disini, yaa..

‘semangat young mi yah.. suatu saat ho won pasti berubah, dan berharaplah saja dia akan membalaskan rasa cintamu padanya. Fighting!’ batin young mi menyemangati dirinya yang hampir down ini.

Dia pun berjalan meninggalkan rumah ho won dan kembali ke rumahnya yang sangat jauh dari sini.

Di sisi lain, ho won yang berdiri di balik jendela rumah ruang tamu nya melihat young mi yang berjalan meninggalkan rumahnya. Setelah dia melihat young mi sudah jauh dari rumahnya, dia pun berjalan menuju pintu rumahnya.

Dibukanya pintu rumahnya itu dan dilihatnya tumpukan buku yang dibawakan oleh yeoja itu masih ada di depan rumahnya dan ho won menemukan selembar kertas kecil diatas tumpukan buku itu. “jadi ini yang ditulisnya tadi” kata nya setelah membaca tulisan tangan di kertas kecil itu.

Tiba tiba ho won melipat dan memasukkan kertas itu kedalam saku jacketnya. Dan setelah itu dia mengangkat tumpukan buku itu dan dibawanya masuk. Tanpa sepengetahuan young mi tentunya.

“ini untuknya” kata ho won saat masuk ke dalam rumah nya. Dia pun menutup pintu rumahnya dengan menendangnya dari belakang karena tangannya sedang membawa tumpukan buku.
………………….

#Author Pov

Young mi saat ini sedang duduk di kursi halte sambil menunggu kedatangan bis tujuan rumahnya. Sudah 10 menit dia menunggu kedatangan bis tapi tidak ada juga bis yang lewat dari sini. Mungkin karena daerah rumah ho won benar benar kawasan sepi jadi jarang sekali ada bis lewat disini.

“huuuff” young mi yang kedinginan pun hanya bisa menghela nafas. Karena dia merasa boring, akhirnya dia pun mengambil handphone dan headsetnya dari dalam mantel nya. Dipakainya headset itu dan dinyalakannya music dari handphone itu.

Sekarang young mi tidak terlalu boring karena sudah ada music yang menemani kesendiriannya menunggu bis.

#Young Mi Pov

Beberapa menit kemudian, tiba tiba sebuah bis datang dan berhenti tepat di halte tempatku menunggu, ternyata bis ini bis tujuan halte rumah ku. Akhirnya aku pun masuk kedalam bis itu dan berjalan mencari kursi yang enak ku duduki. Kursi di dalam bus ini banyak yang kosong. Hanya beberapa orang yang ada di dalam bis ini.

Aku pun memutuskan duduk di kursi bus paling belakang dan kulihat seorang namja duduk disitu. Aku pun berjalan menuju kursi yang ku tuju itu dan duduk disitu. Tepat disamping namja itu.

Aku yang tidak kenal dengan namja itu pun tidak memperhatikan sekilas namja itu. Aku hanya sibuk mendengarkan music dari headset ku dan memperhatikan jalanan luar dari jendela yang ada di samping ku. Tidak disampingku sih, karena aku tidak duduk di samping jendela pas. Namja itulah yang duduk disamping jendela.

Pluuk..

Tiba tiba sebuah benda terjatuh ke lantai bus, kulihat kearah bawahku. Tepat dibawahku ternyata ada sebuah pen yang tergeletak disitu. ‘sepertinya milik namja itu’ batinku. Kuraih pen itu. Setelah pen itu sudah kuambil, aku melihat kearah namja itu. Dia tengah melihat melamun kearah jendela luar sambil mendengarkan music di headsetnya.

“yeogi?” panggilku pada namja itu. namun namja itu tidak merespond. “yeogii??!!” panggilku lagi. Dia tidak merespond lagi. Ku pegang bahu nya perlahan. Akhirnya dia pun menoleh kearahku.

“oh!!” aku dan dia terkejut berbarengan, aku benar benar shock saat mengetahui namja itu. “woo hyun??” bingungku. “young mi?” bingung namja yang kupanggil woo hyun itu. “kenapa kau ada disini?!” Tanya woo hyun itu. “kamu sendiri ngapain ke sini?? Rumahmu kan di daerah market kota deket rumahku??!! Ngapain jauh jauh kesini??” Tanya ku balik.

“aku habis dari rumah nenekku” jelasnya. “rumah nenekmu ada di daerah sini?” tanyaku. Dia mengangguk setuju. “kau sendiri ngapain ke sini?” Tanya woo hyun.

Aku tercengang, apakah aku harus menjawab kalau aku habis dari rumah ho won? Ani, bisa bisa dia akan menceramahiku lagi. “yah.. jawab aku” kata nya lagi. “eeng.. aku dari rumah si ho won” kataku dengan pelan. Tapi sayang, telinga woo hyun masih bisa mendengar itu setelah dia melepaskan headset dari telinganya.

“mwo?? Ngapain kau kesana? Ah! Aku tau, kau membantu nya apa lagi?” Tanya woo hyun tiba tiba. “aku.. membawakan buku untuknya belajar. Minggu depan kan sudah ujian kelulusan” kataku. Woo hyun menatapku sebal dan berdecak sebal.

“kau itu ya.. percuma! Tuh namja gak akan pernah bales bantuanmu, tau sendiri kan? Dia itu susah bergaul. Aku aja nggak terlalu deket sama dia. Nggak hanya aku! Dan dia gak ada niatan untuk berusaha berteman dengan kita. Tapi kamu masih aja mbantuin dia..” ceramah woo hyun padaku.

“yah! Terserah aku dong! Kan yang mbantu aku, kenapa jadi kamu yang selalu komentar??” sebalku pada woo hyun.

“gimana gak sebel coba, kamu tuh udah jelas jelas ditolak sama dia. Masih aja di deketin” kata woo hyun. Aku sedikit tersinggung dengan komentarnya itu. “berusaha woo hyun ah! Jangan buat aku down, arra??!!” bentakku.

Ku letakkan pen yang ku ambil tadi ke atas paha woo hyun “itu pen mu! Jatuh tadi” kataku cuek. Dia pun mengambil pen itu dan memasukkannya kedalam mantel. “yah.. setidaknya jika aku sedang memberimu nasehat, di terima dong! Dikasih nasehat malah ngambek..” kata woo hyun.

“aku gak butuh nasehat” kataku cuek. Ku palingkan wajahku dari nya. “gini young mi yah.. aku tidak ingin melihat sahabatku sendiri sengsara hanya karena ingin membuat orang yang dia cintai menjadi mencintainya. Kau tidak tahu kalau ho won itu sering bolos pelajaran sekolah?” Tanya woo hyun tiba tiba.

Aku menoleh kearahnya. “pernah??”kagetku. “pernah gitu kan. Dia sering pulang langsung dan selalu meninggalkan ekskul di sekolahnya. Dan pihak sekolah pun tidak tahu apa yang dilakukannya. Dan kabarnya waktu itu salah satu guru di sekolah kita pernah melihat ho won berjalan menuju rumahnya malam malam sekitar tengah malam.” Jelas woo hyun.

Aku sedikit terkejut dengan cerita dari woohyun itu “kau tidak berbohong kan?” yakinku. “gak lah! Aku tuh nggak pernah bohong” kata woohyun. Tiba tiba aku terasa down, ternyata dia benar benar seorang evil.

“tapi young mi yah” kata woohyun tiba tiba. Aku melihat kearah woohyun dengan tatapan layu. “jika kau berusaha merubah sifatnya itu, aku pasti akan mengijinkanmu” kata woohyun dan tersenyum padaku. “tapi aku tidak tau cara merubahnya” kataku bersedih.

“hmm.. tetaplah dekati dia, dan baiki dia. Jangan pernah menyerah untuk meraih cinta darinya. Fighting!” semangat woohyun untukku. Aku tersenyum meledek padanya. “tadi kau tida setuju, tapi tiba tiba sekarang kau mendukungku” ledekku,

“ya itu karena aku kasihan denganmu” kata woohyun. Aku terkekeh melihat tanggapannya dan kupeluk dia dari samping, “gomawo.. kau itu benar benar sahabat sekaligus tetangga yang paling baiiiik seumur hidupku.. gomawo woohyun aah” senangku.

Dia melihat kearahku dan tersenyum padaku. “ah ne, setelah dari halte.. kita makan soondae gook yuk!” ajak woohyun. Kulepaskan pelukanku darinya dan melihat kearahnya. Aku mengangguk setuju dengan ajakannya.

“tapi kamu yang bayarin ya? Hehehehe” kataku. “mwoya, kau kan punya uang sendiri” sebel woohyun. “kan kamu yang ngajak makan?” godaku. Woohyun menatapku sebal. “ish.. baiklah.. tapi tidak ada traktir soju ya! Soju beli sendiri” katanya. Aku terkekeh senang dan mengangguk padanya.

Young mi dan woohyun jika dipasangkan seperti 2 angel, dengan wajah tampan woohyun dan sifatnya yang care membuatnya terlihat seperti angel. Itulah mengapa mereka berdua bisa dekat. Mereka memiliki sifat yang sama. ‘andaikan saja ho won seperti woohyun, pasti aku bisa sangat mencintainya’ batin young mi sambil tersenyum pada woo hyun.

……………….

Aku dan woohyun saat ini sedang berada di sebuah kedai makanan yang berada tepat di depan gang kecil dan kebetulan kedai makanan itu tidak jauh dari halte tempat aku turun dari bus bersama woohyun tadi.

“lain kali, kartu pelajar itu dibawa kemana mana ya mbak..” sebal woohyun padaku, aku hanya cengengesan aja “untung aku bertemu kamu di bus, kalau nggak.. pasti aku udah bayar mahal pas naik bus tadi.. hehehehe” kataku. Dia hanya menatapku sebal sambil menghela nafas.

Tiba tiba seorang ajuma menghampiri kami berdua yang sedang duduk di meja makan paling pojok jendela luar kedai. “kalian ingin makan apa?” Tanya ajuma itu. “kita pesan soondae gook saja ajumanim..dan 2 botol soju” kata woohyun memesankan makanan. Aku sedikit terkejut dengan kata kata woohyun

“kau mau minum 2 soju sekaligus, woohyun ah??” kaget ku. Dia menoleh kearahku dengan tatapan sebal “kau gila? Aku tidak suka mabuk tau” sebalnya. “itu aku beli 2, satunya untukmu” katanya tiba tiba. Aku ber oh panjang dan terkekeh. Ajuma itu pun meninggalkan kita dan mulai menyiapkan pesanan kita.

“tadi bagaimana sikap ho won padamu?” Tanya woohyun tiba tiba. Aku menoleh kearah woohyun dengan tatapan bingung menjawab apa dan bingung dengan jawaban jujur atau tidak jujur. “ne?”

“aku Tanya, bagaimana sikap ho won padamu tadi saat kau ke rumahnya membawakan buku?” Tanya nya lagi. Aku bingung sekarang, “eeng… seperti biasa” kataku dan langsung menundukkan wajahku menghindarkan tatapan geram dari woohyun. Entah mengapa aku merasa woohyun marah karena penjelasanku.

“membentakku lagi” aku mengatakan hal itu dengan volume pelan, berharap woohyun tidak mendengarnya. Tiba tiba tidak ada pembicaraan diantara kami berdua. Aku bingung sekarang, mengapa woohyun tiba tiba terdiam dan tidak berkomentar apapun?

Aku sedikit mendongkakkan kepalaku melihat kearah woohyun. Aku sedikit kaget melihat woohyun yang sedang melihat kearahku dengan tatapan pitiful. Aku memberanikan diri mendongkakkan kepalaku melihat kearah woohyun. Seketika rasanya aku ingin menangis di depannya meluapkan rasa sakit ku pada woohyun. Sakit karena sikap ho won selama ini padaku.

“tolong.. berhentilah mencintai ho won” kata woohyun tiba tiba. “ne?”bingungku shock. “tidak sadarkah kau, ho won sudah menolakmu??” Tanya woohyun penuh penekanan. Aku terdiam. Dan seketika senyuman merekah di wajahku, aku tersenyum pada woohyun. “woohyun ah, aku tidak bisa menghentikan rasa cintaku begitu saja.. aku akan tetap berusaha membuat ho won akan mencintaiku.. suatu hari nanti, pasti dia akan mencintaiku. Aku hanya butuh bersabar saja untuk menunggu. Jadi, jangan melarangku untuk berhenti mencintainya ya” kataku dan tersenyum padanya.

Woohyun terlihat menatapku dengan tatapan kasihan, apakah dia merasakan rasa sakit ku sekarang? Cukup young mi ah, kau sudah meluapkan rasa sakitmu pada woohyun. “jangan dibahas lagi ya” kataku lembut pada woohyun.

“young mi ah” lirih woohyun kasihan padaku.

“aku bersyukur bisa memiliki sahabat seperti kau, woohyun ah.. gomawo, kau sudah banyak membantu segalanya yang ku butuhkan dan ku alami. Kau benar benar sahabat yang mau menerima aku apa adanya, woohyun ah. Sebaiknya kau juga urus hidupmu sendiri.. jangan selalu mengasihani kehidupanku. Belum tentu kau tidak ada masalah di kehidupanmu” kataku dan tersenyum padanya.

Tiba tiba woohyun berdecak sebal padaku dan menatapku remeh, “seharusnya aku yang mengatakan itu padamu. Bukan kau yang mengatakannya padaku. Lagipula aku begini karena kau sendiri tidak pernah mengurusi hidupku. Selalu ho won, selalu ho won..” kata woohyun sebal.

…………………….

Meanwhile.

Di sebuah gang sepi yang di sebelah kanan kiri nya ada sebuah wall panjang dan tinggi yang penuh dengan salju dan juga jalanan kecil yang hampir dipenuhi salju tipis, 3 orang namja sedang duduk disitu dengan sebuah api unggun kecil yang ada di tengah tengah 3 namja itu, menghangatkan mereka.

“dia datang lagi?” . aku hanya bisa mengangguk menanggapi pertanyaannya. “dan kau lagi lagi menolaknya tanpa sengaja?” . kujawab pertanyaan yang kedua kali ini dengan anggukan lemas. Mereka menghela nafas berbarengan melihat keadaanku yang dilanda kegalauan ini.

“jangan membohongi dirimu sendiri, ho won ah. Kau mencintainya kan? Jangan tolak dia.. dia benar benar sudah membantumu banyak untuk membuatmu mencintainya, tapi kau selalu berpura pura menolaknya..” aku menoleh kearahnya, “yah dong woo ah, aku masih bisa mengaca.. dia benar benar tidak cocok dengan seorang berandal seperti ku ini. Dia lebih cocok dengan namja yang setiap hari selalu bersamanya itu.” Kataku.

“maksudmu woohyun? Aigo hyung, dia kan memang bersahabat dengan young mi noona. Tapi aku yakin kok, kalau mereka berdua tidak ada perasaan apapun terlebih bersahabatan.” “yah myung soo ah..kau tidak tau betapa cemburunya aku melihat mereka berdua bersama” kataku memelas.

“aigo, kalau memang kau cemburu.. kenapa tidak terus terang??” sebal dong woo padaku. “hyung, jika seperti ini.. kau benar benar seperti seorang namja pengecut” tambah myung soo. Aku bergantian menoleh kearah 2 namja sahabat baik ku ini dengan tatapan kecut.

“aku lebih memilih jaga image ku untuk tidak menyukainya dan lebih merelakan dia bersama woohyun. Lagipula mereka dekat kan?” kataku pasrah.



TBC For The Real Fanfiction



Wait for it okay? ^^






Tidak ada komentar:

Posting Komentar